Rabu, 21 Maret 2012

KESEHATAN MENTAL

1.Apa itu konsep sehat beserta dimensinya?

 Sehat adalah kondisi normal seseorang yang merupakan hak hidupnya.Sehat berhubungan dengan hukum alam yang mengatur tubuh,jiwa dan lingkungan berupa udara segar,sinar matahari,diet seimbang,bekerja,istirahat,tidur,santai,kebersihan serta pikiran,kebiasaan dan gaya hidup yang baik.
Namun, WHO (World Health Organization) membuat definisi universal yang menyatakan bahwa sehat adalah suatu keadaan kondisi fisik,mental,dan kesejahteraan sosial yang merupakan satu kesatuan dan bukan hanya bebas dari penyakit atau kecacatan.

-Dimensi Sehat
Menurut WHO ada 4 dimensi yang merupakan satu kesatuan alam definisi sehat yaitu:

a.Sehat Jasmani --> Merupakan komponen penting dalam arti seutuhnya,berupa sosok manusia yang berpenampilan bersih,mata bersinar,rambut tersisir rapi,pakaian rapi,berotot,tidak gemuk,nafas tidak bau,selera makan baik,tidur nyenyak,gesit,dan seluruh fungsi fisiologi tubuh berjalan normal.

b.Sehat Mental --> Atribut orang yang memiliki mental yang sehat adalah,selalu merasa puas dengan apa yang ada pada dirinya,tidak ada tanda-tanda konflik kejiwaan,dapat bergaul dengan baik,menerima kritik dengan baik,tidak mudah tersinggung dan toleransi terhadap kebutuhan emosi orang lain,juga dapat mengontrol diri,tidak mudah emosi serta dapat menyelesaikan masalah secara cerdik dan bijaksana.

c.Kesejahteraan Sosial --> Suasana kehidupan berupa perasaan aman,damai dan sejahtera,cukup pangan,sandang dan papan.Dalam kehidupan masyarakat yang sejahtera,masyarakat hidup tertib dan selalu menghargai kepentingan orang lain secara umum.

d.Sehat Spiritual --> Merupakan dimensi terakhir pada definisi sehat oleh WHO dan memiliki arti penting dalam kehidupan sehari-hari masyarakat.Setiap individu perlu mendapat pendidikan formal maupun informal,kesempatan untuk berlibur,siraman rohani seperti ceramah agama dan lainnya agar terjadi keseimbangan jiwa yang dinamis dan tidak monoton.


Sejarah perkembangan kesehatan mental
Anggapan lama di Cina,Mesir maupun Yahudi Kuno mengenai seseorang yang mengalami gangguan jiwa adalah karena dikuasai oleh roh jahat yang hanya bisa disembuhkan dengan doa,mantra dan obat alami tertentu.Jika langkah tersebut tidak berhasil maka dilakukannya cara yang ekstrim seperti mencambuk,melempari batu,dan membiarkannya lapar hingga penderita meninggal dunia.(Atkinson dkk., 1993)

Kemajuan pemikiran dalam upaya menyembuhkan penderita gangguan jiwa adalah ketika Hippocrates menolak anggapan adanya roh jahat,ia beanggapan bahwa gangguan terjadi karena adanya kekacauan ketidakseimbangan cairan dalam tubuh penderita.Ia menyarankan penyembuhan yang lebih manusiawi,mereka mementingkan lingkungan yang menyenangkan,olahraga,makan teratur.Namun sayangnya tindakan ini tidak diikuti perkembangan lebih lanjut,hingga pada abad pertengahan muncul lagi pemikiran primitif dan tahayul keyakinan tentang setan.Mereka menerapkan kembali penyembuhan terhadap penderita dengan cara ekstrim dan kejam.Kekejaman ini memuncak pada abad ke 15.16,dan 17.

Lahirnya Rumah Sakit Jiwa
Pada abad pertengahan banyak rumah sakit didirikan untuk menanggulangi para penderita penyakit jiwa.Tapi rumah sakit ini bukan seperti rumah perawatan yng baik melainkan seperti penjara dimana penderita dirantai,di tempat gelap dan kotor dan diperlakukan tidak manusiawi.

Pada tahun 1792 kabar menggembirakan ketika Phillipe Pinel ditempatkan pada sebuah rumah sakit di Paris,ia membuat semacam eksperimen dengan cara melepas rantai penderita.Ketika dilepas dari kekangannyadan diperlakukan manusiawi,banyak penderita yang dulunya dianggap tidak dapat disembuhkan malah menunjukan suatu kemajuan yang pesat,hingga dibolehkan meninggalkan rumah sakit jiwa.

Pada awal abad ke 20 dicapai kemajuan besar,dalam bidang obat-obatan dan psikologi.Pada tahun 1905 gangguan fisik yang dikenal sebagai general paresis terbukti memiliki penyebab yang sifatnya fisik,yaitu infeksi sifilis yang diderita sebelum timbulnya gejala gangguan tersebut.General paresis ditandai dengan adanya penurunan fungsi mental dan fisik seseorang secara lambat,perubahan kepribadian,serta adanya delusi dan halusinasi.Penemuan tersebut meyakinkan para ahli bahwa penyakit jiwa berpangkal pada gangguan biologis.

Pada tahun 1950 Organisasi Komite Nasional untuk Kesehatan Jiwa bergabung dengan 2 kelompok lain untuk membentuk Asosiasi Nasional Kesehatan Jiwa.Gerakan ini ternyata berpengaruh besar pada pencegahan dan pengobatan penyakit jiwa.

Nah, tadi kan udah dijelasin tentang konsep sehat dan sejarah perkembangan kesehatan mental,sekarang yuuk kita coba baca nih tentang teori perkembangan kepribadian dari 2 tokoh psikologi terkenal ........ :) 

Teori Perkembangan Kepribadian Ericson
Erik H. Ericson, mendasarkan teori perkembangannya pada pengaruh sosial budaya di lingkungan individu.Yang dikenal dengan 8 tahapan Psikososial 

a.Basic Trust vs Basic Mistrust (0-1tahun)
   Bila rasa aman dipenuhi,maka anak akan mengembangkan dasar-dasar kepercayaan pada lingkungan,sebaliknya bila anak selalu terganggu tidak pernah merasakan kasih sayang dan aman,anak akan mengembangkan rasa tidak percayanya.
contoh: Bayi yang dilingkungannya sudah terbiasa dengan orang yang sering ia lihat dan menggendongnya dengan nyaman,maka si bayi pun akan merasa nyaman berada di lingkungan tersebut.

b.Autonomy vs shame and Doubt (2-3tahun)
   Perasaan mandiri vs malu dan ragu,pengakuan,pujian,perhatian serta dorongan akan menimbulkan rasa percaya diri tapi jika sebaliknya maka akan berkembang perasaan ragu-ragu.
contoh: Seorang anak yang sedang bernyanyi jika kita puji dia,dan selalu mensuport maka anak akan merasa percaya diri dan optimis,namun jika kita ejek atau kita hina anak akan merasa minder dan takut untuk bernyanyi lagi.

c.Initiative vs Guilt (3-6tahun)
   Bila tahap sebelumnya anak mengembangkan tahap percaya diri,mandiri,maka anak akan berani mengambil inisiatif,tapi bila sebaliknya anak akan merasa ragu dan bersalah.
contoh: Anak yang bangun pagi menyiapkan sendiri sarapan untuk orangtuanya karena selalu melihat orangtuanya melakukan hal itu,jika dipuji atau disuport anak akan selalu berinisiatif dan pede namun bila sebaliknya anak akan merasa sangat bersalah.

d.Industry vs Inferiority(6-11tahun)
   Perasaan sebagai seorang yang mampu vs rendh diri,bila kemampuan dalam menghadapi tuntutan lingkungan dihargai maka anak akan berkembang dan lebih produktif,jika sebaliknya maka anak akan timbul rasa rendah diri.
contoh:Anak yang sedang belajar bahasa inggris disekolahnya,walaupun bahasanya belum begitu sempurna namun bila dipuji dan di dorong anak akan terus bergairah dan mau belajar,bila sebaliknya anak akan merasa rendah diri.

e.Identity vs Role Confusion (mulai 12 tahun)
   Anak mulai harus memutuskan bagaimana ia kedepannya,bila ia berhasil pada tahap sebelumnya maka ia akan menemukan dirinya,bila tidak,maka ia akan mengalami kekaburan peran.

f.Intimacy vs Isolation
   Kesiapan untuk berhubungan secara akrab dengan orang lain vs perasaan terkuat.Seseorang yang berhasil membagi kasih sayang maka ia akan merasa akrab dan intim namun bila tidak ia akan sangat merasa terisolasi dan terasingkan.
 contoh: Seseorang yang mencari orang untuk dijadikan pasangannya dan untuk berbagi kasih,bila berhasil ia akan merasa sangat akrab dan hangat,bila tidak ia akan merasa kesepian.

g.Generativity vs Self-Absorsbtion
   Adanya tuntutan untuk membantu orang lain diluar keluarganya,pengabdian masyarakat,dan manusia pada umumnya.Bila pada tahap sebelumnya ia berhasil,maka ia akan sangat bergairah untuk saling berbagi,bila sebaliknya ia justru akan sangat merasa terkurung dalam persoalannya sendiri.

Teori Perkembangan Kepribadian Sigmund Freud
Menurut Freud (1856-1939) menyatakan bahwa perkembangan kepribadian seseorang dapat mengalami gangguan,bila gangguan itu menyebabkan seseorang berperilaku seperti pada tahap sebelumnya maka terjadilah regresi,jika gangguan menyebabkan terhambat sehingga untuk suatu periode tertentu pola perilaku tidak berubah maka terjadi fiksasi.

contoh dari regresi --> seorang wanita yang berusia 18 tahun meminta sesuatu kepada orangtuanya,namun tidak dibelikan dan wanita itu pun menangis keras dan berteriak-teriak kaya anak kecil.

contoh dari fiksasi --> Seorang wanita yang berpacaran namun putus,dan ditinggal menikah oleh pacarnyaa,wanita tersebut patah hati dan tidak mau menikah.

Dan Freud juga berpendapat bahwa kepribadian telah cukup terbentuk pada akhir tahun kelima,dan bahwa perkembangan selanjutnya sebagian besar hanya merupakan elaborasi terhadap struktur dasar itu.
Tahapan Psikoseksual -Sigmund Freud
 1.Fase Oral (0-1tahun)-->Libido untuk mencapai kepuasan oral/mulut (menete)
 2.Fase Anal (0-3tahun)-->Kenikmatan pada anus
 3.Fase Falik (3-5tahun)-->Kepuasannya terhadap alat kelamin
 4.Fase Laten(5-12tahun)-->Bergaul dengan teman sebaya sejenis
 5.Fase Genital (12tahun keatas)-->Kenikmatan dan kepuasan pada alat kelamin dan tertarik lawan jenis.

Nah,setelah penjelasan dari 2tokoh psikologi terkenal dengan teori perkembangan kepribadiannya,sekarang coba baca lagi yuuk tentang Kepribadian yang Sehat !! :)
Aapakah itu kepribadian yang sehat?? yaa,mungkin banyak dari kita yang sering sekali mendengar pertanyaan ini,dan dapatkah anda atau saya menjadi pribadi yang sehat??
Yaa, kepribadian yang sehat dapat dilihat atau merupakan suatu tampilan yang ditunjukan dari diri manusia yang tercermin lewat suatu tingkah laku,sifat,pikiran,serta perasaan seseorang.Dimana dalam diri seorang selalu terdapat rasa optimis dan penuh harapan,percaya terhadap kapasitas kita untuk memperluas,memperkaya,mengembangkan dan memenuhi diri kita.Tidak adanya sakit emosional dan tingkah laku neurotis atau psikis dalam diri.Seseorang dengan kepribadian yang sehat dapat pula terlihat dari cara ia berpikir,ia akan lebih dominan memakai "positive thinking" nya dari pada "negative thinking".Ia hanya berorientasi dan berfokus pada apa yang ia kejar (cita-cita,harapan) dalam menuju hidup yang lebih baik,dan tidak terpaku pada tekanan dan masa lalu yang negative.Dan dengan sendirinya akan terbentuk suatu sifat dan sikap yang lebih baik.Dapat mengendalikan emosi,dan menempatkan diri sesuai dengan tempatnya,seimbang antara jasmani dan rohani,pikiran dan jiwa.

Nah,dari penjelasan singkat diatas sudahkah anda menjawab pertanyaan tentang "Sudahkah anda menjadi pribadi yang sehat?" Jika anda sudah merasa dan mungkin ada yang belum merasa,saran saya "TERUSKAN TANAMKAN dalam diri anda tentang pikiran-pikiran yang psitive,hal-hal yang berorientasi pada masa depan anda.karena seperti pepatah lama, "MEN SANA IN CORPORE SANO" dalam tubuh yang kuat terdapat jiwa yang sehat :)



referensi:
Growth Psychology:Models of the healthy Personality,Duane Schultz., D.Van Nostrand Company, 450 West 33rd Street, New York, N.Y. 1001, 1997.
Drs. Yustinus MSc. OFM.

Romy, R. Psikologi/Self-Help. Jakarta, PT.Buana Ilmu Populer,2010
 
Chandra, Dr.Budiman.2006.Ilmu Kedokteran Pencegahan dan Komunitas. Jakarta:Penerbit Buku Kedokteran EGC

B.P. Dwi Riyanti,Hendro Prabowo.1998.Psikologi Umum 2. Jakarta:Penerbit Buku Gunadarma

American Psychiatric Association. 1994. Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders. Fourth Edition. Washington: APA

Walgito, B. 1994. Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: Andi Offset.

Konsep Kesehatan Mental

1.Apa itu konsep sehat beserta dimensinya?
2.Jelaskan mengenai sejarah perkembangan kesehatan mental !

-Jawab-
1. Sehat adalah kondisi normal seseorang yang merupakan hak hidupnya.Sehat berhubungan dengan      hukum alam yang mengatur tubuh,jiwa dan lingkungan berupa udara segar,sinar matahari,diet seimbang,bekerja,istirahat,tidur,santai,kebersihan serta pikiran,kebiasaan dan gaya hidup yang baik.

Namun, WHO (World Health Organization) membuat definisi universal yang menyatakan bahwa sehat adalah suatu keadaan kondisi fisik,mental,dan kesejahteraan sosial yang merupakan satu kesatuan dan bukan hanya bebas dari penyakit atau kecacatan.

-Dimensi Sehat
 Menurut WHO ada 4 dimensi yang merupakan satu kesatuan alam definisi sehat yaitu:
 a.Sehat Jasmani --> Merupakan komponen penting dalam arti seutuhnya,berupa sosok manusia yang   berpenampilan bersih,mata bersinar,rambut tersisir rapi,pakaian rapi,berotot,tidak gemuk,nafas tidak bau,selera makan baik,tidur nyenyak,gesit,dan seluruh fungsi fisiologi tubuh berjalan normal.

b.Sehat Mental --> Atribut orang yang memiliki mental yang sehat adalah,selalu merasa puas dengan apa yang ada pada dirinya,tidak ada tanda-tanda konflik kejiwaan,dapat bergaul dengan baik,menerima kritik dengan baik,tidak mudah tersinggung dan toleransi terhadap kebutuhan emosi orang lain,juga dapat mengontrol diri,tidak mudah emosi serta dapat menyelesaikan masalah secara cerdik dan bijaksana.

c.Kesejahteraan Sosial --> Suasana kehidupan berupa perasaan aman,damai dan sejahtera,cukup pangan,sandang dan papan.Dalam kehidupan masyarakat yang sejahtera,masyarakat hidup tertib dan selalu menghargai kepentingan orang lain secara umum.

d.Sehat Spiritual --> Merupakan dimensi terakhir pada definisi sehat oleh WHO dan memiliki arti penting dalam kehidupan sehari-hari masyarakat.Setiap individu perlu mendapat pendidikan formal maupun informal,kesempatan untuk berlibur,siraman rohani seperti ceramah agama dan lainnya agar terjadi keseimbangan jiwa yang dinamis dan tidak monoton.

2. Sejarah perkembangan kesehatan mental
Anggapan lama di Cina,Mesir maupun Yahudi Kuno mengenai seseorang yang mengalami gangguan jiwa adalah karena dikuasai oleh roh jahat yang hanya bisa disembuhkan dengan doa,mantra dan obat alami tertentu.Jika langkah tersebut tidak berhasil maka dilakukannya cara yang ekstrim seperti mencambuk,melempari batu,dan membiarkannya lapar hingga penderita meninggal dunia.(Atkinson dkk., 1993)

Kemajuan pemikiran dalam upaya menyembuhkan penderita gangguan jiwa adalah ketika Hippocrates menolak anggapan adanya roh jahat,ia beanggapan bahwa gangguan terjadi karena adanya kekacauan ketidakseimbangan cairan dalam tubuh penderita.Ia menyarankan penyembuhan yang lebih manusiawi,mereka mementingkan lingkungan yang menyenangkan,olahraga,makan teratur.Namun sayangnya tindakan ini tidak diikuti perkembangan lebih lanjut,hingga pada abad pertengahan muncul lagi pemikiran primitif dan tahayul keyakinan tentang setan.Mereka menerapkan kembali penyembuhan terhadap penderita dengan cara ekstrim dan kejam.Kekejaman ini memuncak pada abad ke 15.16,dan 17.

Lahirnya Rumah Sakit Jiwa
Pada abad pertengahan banyak rumah sakit didirikan untuk menanggulangi para penderita penyakit jiwa.Tapi rumah sakit ini bukan seperti rumah perawatan yng baik melainkan seperti penjara dimana penderita dirantai,di tempat gelap dan kotor dan diperlakukan tidak manusiawi.
Pada tahun 1792 kabar menggembirakan ketika Phillipe Pinel ditempatkan pada sebuah rumah sakit di Paris,ia membuat semacam eksperimen dengan cara melepas rantai penderita.Ketika dilepas dari kekangannyadan diperlakukan manusiawi,banyak penderita yang dulunya dianggap tidak dapat disembuhkan malah menunjukan suatu kemajuan yang pesat,hingga dibolehkan meninggalkan rumah sakit jiwa.

Pada awal abad ke 20 dicapai kemajuan besar,dalam bidang obat-obatan dan psikologi.Pada tahun 1905 gangguan fisik yang dikenal sebagai general paresis terbukti memiliki penyebab yang sifatnya fisik,yaitu infeksi sifilis yang diderita sebelum timbulnya gejala gangguan tersebut.General paresis ditandai dengan adanya penurunan fungsi mental dan fisik seseorang secara lambat,perubahan kepribadian,serta adanya delusi dan halusinasi.Penemuan tersebut meyakinkan para ahli bahwa penyakit jiwa berpangkal pada gangguan biologis.

Pada tahun 1950 Organisasi Komite Nasional untuk Kesehatan Jiwa bergabung dengan 2 kelompok lain untuk membentuk Asosiasi Nasional Kesehatan Jiwa.Gerakan ini ternyata berpengaruh besar pada pencegahan dan pengobatan penyakit jiwa.


Daftar Pustaka:
 Chandra, Dr.Budiman.2006.Ilmu Kedokteran Pencegahan dan Komunitas.Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC

B.P. Dwi Riyanti.1998.Psikologi Umum 2.Jakarta:Penerbit Buku Gunadarma