Sabtu, 16 Maret 2013

PSIKOTERAPI

A. Pengertian psikoterapi

Secara etimologis psikoterapi mempunyai arti sederhana, yakni "psyche" yang artinya mind atau jiwa, dan "therapy" yang berarti merawat. Dalam arti sempitnya psikoterapi adalah perawatan terhadap aspek kejiwaan seseorang.

Menurut Watson dan Morse (1977), psikoterapi adalah bentuk khusus dari interaksi antara dua orang yaitu pasien dan terapis, pada mana pasien memulai interaksi karena ia mencari bantuan psikologik dan terapis menyusun interaksi dengan mempergunakan dasar psikologik untuk membantu pasien meningkatkan kemampuan mengendalikan diri dalam kehidupannya dengan mengubah pikiran,perasaan,dan tidakannya.

Menurut Corsini (2011) psikoterapi adalah proses interaksi formal dua pihak yang bertujuan untuk memperbaiki keadaan yang tidak menyenangkan pada salah satu pihak karena tidak berfungsinya atau ketidakmampuan fungsi kognitif,afeksi atau perilaku. Dengan terapis berusaha mengembangkan,memelihara, atau mengubahnya dengan menggunakan metode sesuai pengetahuan dan skill serta bersifat profesional dan legal.

Menurut Corey (2009) psikoterapi perlu mempertimbangkan tiga karakteristik dari sebuah terapi yang meliputi:
  1. Proses, yang melibatkan interaksi dua pihak formal,profesional,legal,etis.
  2. Tujuan terapi, yakni perubahan kondisi psikologis individu menjadi pribadi yang positif
  3. Tindakan terapi, yang berdasarkan ilmu (teori), teknik, dan kemampuan yang formal.


B. Tujuan Psikoterapi

Tujuan psikoterapi dengan pendekatan psikoanalisis menurut Corey (1991) adalah membuat sesuatu yang tidak sadar menjadi sesuatu yang disadari. Membantu klien dalam menghidupkan kembali pengalaman-pengalaman yang sudah lewat dan bekerja melalui konflik-konflik yang ditekan melalui pemahaman intelektual.

Terapi perilaku menurut pendekatan Rogerian, bertujuan secara umum untuk menghilangkan perilaku yang maladaptif dan lebih banyak mempelajari perilaku yang efektif. Memusatkan pada faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku dan mencari apa yang dapat dilakukan terhadeap perilaku yang menjadi masalah. Klien berperan aktif dalam menyusun tujuan terapi dan menilai bagaimana tujuan-tujuan ini bisa tercapai.

Tujuan eksistensial humanistik sebagai upaya membantu seseorang mengetahui ia punya kebebasan,membantu klien mengenali bahwa bertanggung jawab, dan untuk mengidentifikasi faktor yang menghambat kebebasannya. Sedangkan terapi Gestalt untuk membantu klien memperoleh pemahaman mengenai saat-saat dari pengalamannya, untuk merangsangnya menerima tanggung jawab.

Pada hakikatnya tujuan psikoterapi antara lain meliputi : memotivasi klien untuk melakukan hal yang benar, mengurangi tekanan emosional, mengembangkan potensi klien, mengubah kebiasaan, memodifikasi struktur kognisi, memperoleh pengetahuan tentang diri dan lain sebagainya.



C. Unsur Psikoterapi
  1. Peran sosial (martabat)
  2. Hubungan psikoterapeutik
Seorang terapis mendengarkan dengan penuh perhatian. Kemudian terapis menyampaikan pemahamnannya terhadap klien atau bertindak untuk menghilangkan penderitaan klien pada saat yang tepat.

     3.  Psikoterapi sebagai kesempatan untuk belajar kembali
Menurut Korchin kepercayaan terhadap tindakan terapis sangat dibutuhkan agar menghasilkan kondisi-kondisi untuk belajar kembali. Seorang klien memberi kepercayaan bersama dengan ketidakpuasan dan keinginan untuk berubah.

     4.  Motivasi, kepercayaan dan harapan.
Kepercayaan merupakan hal yang penting dalam psikoterapi. Klien mengetahui bahwa dirinya dapat mempercayai otoritas terapis. Dan dirinya akan diperlakukan dengan penuh hormat, oleh karena itu klien dapat mengungkapkan pikirannya secara terbuka tanpa adanya penolakan. Sedangkan harapan dan ketakutan  dapat sesekali menyelimuti klien ketika hendak melakukan psikoterapi.

     5.  Hak
     6.  Retrospeksi
     7.  Reduksi
     8.  Rehabilitasi


D. Perbedaan Psikoterapi dan Konseling

Psikoterapi adalah suatu interaksi sistematis antara klien dan terapis yang menggunakan prinsip-prinsip psikologis untuk membantu menghasilkan perubahan dalam tingkah laku, pikiran dan perasaan klien untuk membantu klien mengatasi tingkah laku abnormal dan memecahkan masalah-masalah dalam hidup.

Konseling mencangkup bekerja dengan banyak orang dan hubungan yang mungkin saja bersifat pengembangan diri, dukungan terhadap krisis, psikoterapis, bimbingan atau pemecahan masalah. Tugas konseling adalah memberikan kesempatan kepada klien untuk mengeksplorasi, menemukan, dan menjelaskan pandangan mereka terhadap kehidupan, dan untuk membantu mencapai tujuan penentuan diri.


E. Pendekatan Psikoterapi terhadap Mental Illnes
  1. Terapi Psikoanalisis (Psikodinamika)
    Membuat sesuatu yang tidak sadae menjadi sesuatu yang disadari. Membantu klien menghidupkan kembali pengalaman-pengalaman yang sudah lewat dan bekerja melalui konflik yang ditekan melalui pemahaman intelektual. Tujuannya agar klien menyadari apa yang sebelumnya tidak disadarinya.
  2. Terapi Behavioral
    Manusia bertindak secara otomatis karena membentuk asosiasi (hubungan sebab-akibat atau aksi-reaksi). Dalam hal ini berkaitan dengan classical conditioning (Ivan Pavlov) yang menggunakan anjing sebagai percobaannya.
  3. Terapi Humanistik
    Sebuah pendekatan umum terhadap perilaku manusia yang menekankan pada keunikan, keberhargaan, dan nilai tujuan pribadi. Terapi humanistik adalah terapi yang dimaksudkan untuk menangani manusia secara menyeluruh.
  4. Terapi Kognitif
    Perilaku manusia dipengaruhi oleh pikirannya. Terapi ini lebih fokus pada memodifikasi pola pikiran untuk bisa mengubah perilaku. Tujuan ini adalah mengubah pola pikir dengan cara meningkatkan kesadaran dan berpikir rasional.
  5. Terapi Integratif
    Memilih dari berbagai teknik terapi yang paling tepat untuk klien tertentu, ketimbang mengikuti dengan kaku satu teknik tunggal. Selain itu terapi ini merupakan suatu psikoterapi gabungan yang bertujuan untuk menyembuhkan mental seseorang secara keseluruhan.


F. Bentuk Utama Terapi
  1. Teknik Terapi Psikoanalisa
    Menekankan fungsi pemecahan masalah dari ego yang berlawanan dengan impuls seksual dan agresif dari id.
  2. Teknik Terapi Perilaku
    Terapi yang menggunakan prinsip belajar untuk memodifikasi perilaku individu. Antara lain desentisisasi,flooding,penguatan sistematis,pemodelan, dan regulasi diri yang melibatkan pemantauan dan pengamatan perilaku diri sendiri.
  3. Teknik Terapi Kognitif
    Adalah fokus pada kemampuan pasien untuk mengembangkan cara berpikir melalui cognitive style. Tujuannya adalah mengajarkan pada pasien bagaimana menerapkan pola pikir dan perilaku tepat,sehingga dapat membantu mereka membuang pemikiran yang menyimpang atau maladaptif.
  4. Teknik Terapi Humanistik
    Membantu individu menyadari diri yang sesungguhnya dan memecahkan masalah mereka dengan intervensi terapis yang minimal. Terapi ini percaya bahwa karakteristik terapi yang penting untuk kemajuan dan eksplorasi diri klien yaitu empati, kehangatan,ketulusan.
  5. Teknik Terapi Integratif
    Memilih dari berbagai teknik terapi yang paling tepat untuk klien tertentu, ketimbang mengikuti dengan kaku satu teknik tunggal. Selain itu terapi ini merupakan suatu psikoterapi gabungan yang bertujuan untuk menyembuhkan mental orang keseluruhan.
  6. Teknik Terapi Kelompok dan Keluarga
    Terapi yang memberikan kesempatan bagi individu untuk menggali sikap dan perilakunya dalam interaksi dengan orang lain yang memiliki masalah serupa.Sedangkan terapi keluarga adalah terapi khusus yang membantu pasangan suami-istri atau hubungan orangtua anak untuk menangani masalahnya.


Daftar Pustaka:
Corey, Gerald (2009). Konseling dan Psikoterapi. PT Refika Aditama 
Mcleod, J.2010. Pengantar Konseling Teori dan Studi Kasus. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. 
Corsini, R.J & Wedding, D. (2011). Current Psychotherapies. Edisi 9. Belmont: Brooks/Cole 
Trull, T.J.2005.Clinical Psychology with Info Trac. Wadsworth Publishing