Kamis, 18 November 2010

linux..

Sejarah GNU/Linux

mari kita mulai dari sejarah kemunculan proyek GNU dan Linux. Pada tahun 1971, ketika Richard M Stallman memulai karirnya di MIT, ia bekerja dalam grup yang sepenuhnya menggunakan perangkat lunak bebas. Pada saat itu, bahkan perusahaan komputer pun sering mendistribusikan perangkat lunak bebas. Para programmer pun dapat dan sering secara bebas untuk saling bekerjasama.
Pada tahun 1980-an, hampir semua perangkat lunak Berpemilik (Proprietary Software), yang artinya ada pemilik perangkat lunak yang melarang dan mencegah kerjasama antara para pengguna. Hal ini yang mencetuskan dimulainya proyek GNU.
Setiap komputer dari pengguna memerlukan sistem operasi. Jika tidak ada sistem operasi yang bebas, maka kita tidak dapat memulai menggunakan komputer tanpa meminta ijin dahulu kepada pemilik perangkat lunak tersebut. Maka dari itu, perangkat lunak bebas pertama yang diagendakan adalah sistem operasi bebas.
Sistem operasi bukan hanya kernel, tapi juga mencakup kompilator, editor, pemformat teks, perangkat lunak pengirim surat, dan lain sebagainya. Oleh karena itu, memprogram sistem operasi merupakan pekerjaan yang sangat besar, yang membutuhkan waktu bertahun-tahun.
GNU memutuskan membuat sistem operasi yang kompatibel dengan UNIX, karena desainnya secara umum telah terbukti, portabel, dan adanya kompatibilitas yang membuat pengguna UNIX dengan mudah untuk berganti ke GNU.
Tujuan awal dari sistem operasi seperti Unix yang bebas telah berhasil diperoleh. Hingga tahun 1990-an, GNU telah menyelesaikan komponen-komponen utama kecuali satu--yaitu kernel. Kemudian Linux, sebuah kernel bebas, dikembangkan oleh Linus Torvald. Menggabungkan Linux dengan sistem GNU yang hampir lengkap membuahkan sebuah sistem operasi yang lengkap: sistem GNU berbasiskan Linux. Diperkirakan bahwa ratusan dari ribuan orang saat ini menggunakan sistem GNU berbasiskan Linux, termasuk Slackware, Debian, Red Hat dan lainnya.
Bagaimana pun, kegiatan proyek GNU tidak hanya terbatas pada sistem operasi. GNU bertujuan untuk menyediakan segala ragam perangkat lunak, apa pun yang diinginkan para pengguna. Hal ini termasuk perangkat lunak aplikasi. GNU telah memiliki spreadsheet. GNU berharap untuk dapat memperluas GNU Emacs menjadi sistem desktop publishing WYSIWYG (What You See Is What You Get, Anda mendapatkan yang anda lihat) dalam beberapa tahun mendatang.
GNU juga ingin menyediakan perangkat lunak untuk pengguna yang bukan ahli komputer. Oleh karena itu, GNU saat ini sedang mengerjakan sebuah sistem desktop drag-and-drop untuk membantu para pemula menggunakan sistem GNU. GNU juga ingin menyediakan permainan dan sarana rekreasi lainnya. Beberapa permainan bebas telah tersedia.
Seberapa jauh perangkat lunak bebas dapat melangkah? Tidak ada batasan, kecuali adanya hukum seperti halnya sistem paten, yang melarang perangkat lunak bebas secara keseluruhan. Tujuan utama GNU ialah menyediakan perangkat lunak bebas yang melakukan semua pekerjaan yang pengguna ingin lakukan, serta membuat perangkat lunak berpemilik menjadi ketinggalan jaman.
Distribusi-distribusi GNU/Linux

Distribusi GNU/Linux (juga disebut GNU/Linux distribusi oleh beberapa vendor dan pengguna) adalah anggota dari keluarga UNIX seperti distribusi perangkat lunak yang dibangun atas kernel linux. Seperti distribusi (sering disebut singkat untuk distro-distro) yang besar terdiri dari kumpulan perangkat lunak aplikasi seperti pengolah kata, spreadsheet, pemutar media, dan aplikasi database.
Beberapa distribusi GNU/Linux populer telah ada dan memiliki pengguna fanatik, yaitu:

1. Debian.
Debian pertama kali diperkenalkan oleh Ian Murdoch, seorang mahasiswa dari Universitas Purdue, Amerika Serikat, pada tanggal 16 Agustus 1993, Nama Debian berasal dari kombinasi nama mantan-kekasihnya Debra dan namanya Ian. Proyek Debian tumbuh lambat pada awalnya dan merilis versi 0.9x di tahun 1994 dan 1995. Pengalihan arsitektur ke selain i386 dimulai ditahun 1995. Versi 1.x dimulai tahun 1996.
Ditahun 1996, Bruce Perens menggantikan Ian Murdoch sebagai Pemimpin Proyek. Dalam tahun yang sama pengembang debian Ean Schuessler, berinisiatif untuk membentuk Debian Social Contract dan Debian Free Software Guidelines, memberikan standar dasar komitmen untuk pengembangan distribusi debian. Dia juga membentuk organisasi "Software in Public Interest" untuk menaungi debian secara legal dan hukum.
Di akhir tahun 2000, proyek debian melakukan perubahan dalam archive dan managemen rilis. Serta di tahun yang sama para pengembang memulai konferensi dan workshop tahunan "debconf".
Di April 8, 2007, Debian GNU/Linux 4.0 dirilis dengan nama kode "Etch". Rilis versi terbaru Debian, 2009, diberi nama kode "Lenny".
2. Slackware.
Slackware pada awalnya merupakan turunan dari Softlanding Linux System, yang paling populer dari distribusi Linux asli. SLS mendominasi pasar sampai para pengembang membuat keputusan untuk mengganti format executable-nya daria.out ke ELF. Ini bukan keputusan yang populer di kalangan basis pengguna SLS pada saat itu. Patrick Volkerding meluncurkan versi modifikasi dari SLS, yang dia beri nama Slackware. Rilis pertama Slackware, 1.00, diluncurkan pada tanggal 16 Juli 1993.

Pada tahun 1999, Slackware berkali-kali dirilis, mulai dari rilis nomor 4 sampai 7. Hal ini dijelaskan oleh Patrick Volkerding sebagai upaya pemasaran untuk menunjukkan bahwa Slackware adalah sebuah distro Linux yang up-to-date sebagaimana distro-distro lainnya, yang kala itu banyak yang telah melepas nomor 6 (seperti Red Hat yang merilis setiap revisi dari distribusinya dengan kenaikan dari 4.1 ke 5.0 bukan 3.1 ke 3.2 sebagaimana Slackware). Slackware memang memiliki beberapa rilis Beta dalam rentang 6.x, tetapi hal ini tidak dihitung sebagai rilis resmi.

Pada tahun 2005, lingkungan desktop GNOME telah dihapus dari rilis yang akan diluncurkan, dan diserahkan kepada dukungan komunitasnya. Penyingkiran GNOME dianggap oleh sebagian komunitas Linux sebagai tindakan yang menggemparkan karena lingkungan desktop tersebut banyak digunakan di distro-distro Linux. Sebagai balasan, beberapa proyek berbasis komunitas mulai menawarkan distribusi GNOME lengkap untuk Slackware.

Sejarah Linux


Siapa yang belum tahu Mandriva Linux? Siapa yang belum tahu Open Suse? Siapa yang belum tahu Red Hat? Bagi orang yang biasa berkecimpung di dunia komputer, khususnya Linux, maka nama-nama itu sudah tidak asing lagi di telinga. Namun tahukah Anda bahwa sebenarnya, Linux memiliki sejarah yang cukup panjang perjalanannya?

UNIX merupakan salah satu sistem operasi yang mengawali lahirnya Linux ke dunia ini. UNIX merupakan salah satu sistem operasi yang ada saat ini. Adapun UNIX merupakan salah satu sistem operasi populer selain keluarga raksasa Microsoft (mulai dari DOS, MS 9x sampai Vista), Novell, OS/2, BeOS, MacOS dan lainnya.

Sejarah kemunculan UNIX dimulai pada tahun 1965 ketika para ahli dari Bell Labs, sebuah laboratorium milik AT&T, bekerja sama dengan MIT dan General Electric membuat sistem operasi bernama Multics(sudah pernah dengar belum?). Nah, sistem operasi Multics ini awalnya didesain dengan harapan akan menciptakan beberapa keunggulan, seperti multiuser, multiprosesor, dan multilevel filesystem. Namun pada tahun 1969, AT&T akhirnya menghentikan proyek pembuatan Multics karena sistem operasi Multics ini sudah tidak memenuhi tujuan semula. Dengan kata lain, proyek ini mengalami hambatan karena dalam kenyataannya Multics banyak terdapat bugs dan sulit sekali dioperasikan.

Beberapa programmer Bell Labs yang terlibat dalam pembuatan dan pengembangan Multics, yaitu Ken Thompson, Dennis Ritchie, Rudd Canaday, dan Doug Mcllroy, secara tidak resmi tetap meneruskan proyek pengembangan Multics. Dan akhirnya sampailah pada sebuah sistem operasi generasi penerus dari Multics bulan Januari 1970 yang diberi nama UNIX.

Adapun generasi baru Multics ini memiliki lebih banyak keuggulan dibandingkan saudara tuanya. Nama UNIX diberikan oleh Brian Kernighan untuk memberi penegasan bahwa UNIX bukanlah Multics (tidak sama). UNIX akhirnya memiliki keunggulan seperti yang diharapkan pada awal penciptaannya. Yaitu:

1. Multilevel Filesystem

2. Multiuser dan Multiprosesor

3. Desain arsitektur yang independen terhadap suatu hardware

4. Berbagai device dapat dianggap sebagai file khusus

5. Memiliki user interface yang sederhana

6. Cocok untuk lingkungan pemrograman

7. Memiliki utilitas yang dapat saling digabungkan

Setahun setelahnya, UNIX dapat dijalankan pada komputer PDP-11 yang memiliki memory 16 KB dan sebuah disk berukuran 512 KB. Pada waktu itu source codenya UNIX masih ditulis dalam bahasa mesin (assembler). Kemudian pada tahun 1973, source code UNIX ditulis ulang dalam bahasa C yang dibuat oleh Dennis Ritchie.

Tujuan Mr. Ritchie mengubah source code UNIX ke dalam bahasa C tak lain dan tak bukan karena bahasa C didesain multiplatform dan bersifat fleksibel. Dengan dirubahnya source code ke dalam bahasa C, maka UNIX dapat dikembangkan dan dikompilasi ulang ke berbagai jenis komputer. Sejak saat itu dibuatlah berbagai macam varian UNIX yang sengaja didesain untuk jenis komputer tertentu.

Setahun kemudian, karena merasa UNIX sudah cukup matang, maka Thompson dan Ritchie mempublikasikan sebuah paper tentang UNIX. Ternyata UNIX mendapat sambutan yang sangat luar biasa dari lingkungan perguruan tinggi. Dan UNIX lah yang menjadi sistem operasi favorit di lingkungan perguruan tinggi.

Awalnya, sistem operasi UNIX ini didistribusikan secara gratis di dunia pendidikan, namun setelah banyak digunakan oleh korporasi industri dan bisnis (karena kehandalannya menangani bidang jaringan (networking), UNIX akhirnya diperdagangkan dan dipatenkan). Dalam perkembangan selanjutnya, UNIX dan varian-variannya yang dikomersialkan menjadi suatu sistem operasi yang cukup mahal pada saat itu(namun ada beberapa yang gratis karena dikembangkan dengan semangat openSource), hal ini disebabkan karena kestabilan, mampu mengerjakan program multitasking dan dapat digunakan oleh beberapa user secara bersamaan.

Adapun varian UNIX yang dikomersialkan dan populer karena kehandalannya seperti BSD 4.1 (1980), SunOS, BSD 4.2, SysV(1983), UnixWare dan Solaris 2(1988), dan lainnya. Dan yang dikembangkan dengan semangat openSource atau free diantaranya: FreeBSD, OpenBSD, NetBSD, Mnix, Hurd

Dari tadi ngomongin UNIX mulu, Linuxnya di mana? Oke, oke. Kita mulaiĆ¢€¦..

Kenal Linus Torvalds kan? Linus dilahirkan di Helsinki, Finlandia pada tanggal 28 Desember 1969. Orang yang disebut sebagai Bapak Linux(LINus UniX) ini, sudah mengenal bahasa pemrograman pada umurnya yang ke 10. Saat itu ia sering mengutak-atik komputer kakeknya, Commodore VIC-20. Karena hobinya dalam dunia komputing, 1988 Linus diterima di Univerity of Helsinki dan pada tahun 1990, Linus memulai kelas pemrograman C pertamanya. Pada tahun 1991, Linus tidak puas terhadap sistem operasi yang ada pada PC pertamanya (MS-DOS atau Disk Operation System), OS buatan Microsoft.

Linus lebih cenderung untuk menggunakan sistem operasi UNIX seperti yang dipakai komputer milik universitasnya. Akhirnya ia mengganti sistem operasi openSource Minix yang berbasiskan UNIX. Adapun Minix ini merupakan sistem UNIX kecil yang dikembangkan oleh Andrew S. Tanenbaum, seorang professor yang menggeluti penelitian masalah OS dari Vrije Universiteit, Belanda. Adapun Minix ini digunakan untuk keperluan pengajaran dan pendidikan.

Namun Linus merasa bahwa Minix masih memiliki banyak kelemahan. Dan mulai saat itu, di usianya yang ke-23, Linus mulai mengutak-atik kernel Minix. Dan ia mulai mengembangkan sistem yang kompatibel dengan IBM PC. Pada bulan Agustus 1991, lahirlah Linux 0.01 hasil oprekan Linus, dan pada tanggal 5 Oktober 1991, secara resmi Linus mengumumkan Linux 0.02 yang hanya dapat menjalankan BASH dan gcc compiler. Selain itu, Linus juga mempublikasikan sistem operasi buatannya tersebut lengkap dengan source codenya, yang ternyata disambut dengan sangat antusias oleh para programmer dan developer di seluruh dunia agar dapat di develop bersama-sama.

Sampai saat ini, Linux dibangun oleh berbagai macam komunitas dan jangan heran apabila banyak sekali distro-distro Linux yang beredar. Mulai dari yang berbayar sampai yang gratis, dari untuk pemula sampai tingkat lanjut, dan biasanya dengan banyaknya distro Linux yang beredar akan membuat orang awam bingung untuk memilih distro. Bayangkan, ada beratus-ratus distro yang tercipta atau bahkan beribu-ribu. Namun perlahan tapi pasti, diantara distro-distro Linux ini ada yang menyamai (atau bahkan) melebihi kemampuan dari Sistem Operasi keluarga raksasa (Microsoft) dan dengan semakin mudahnya dan semakin lengkapnya dukungan Linux pada hardware, besar kemungkinan Linux akan menjadi alternatif (atau bahkan sistem operasi utama di dunia).


Wawasan Tentang Linux
Linux atau GNU/Linux adalah sistem operasi bebas yang sangat populer untuk komputer.

Istilah Linux atau GNU/Linux (GNU) juga digunakan sebagai rujukan kepada keseluruhan distro Linux (Linux distribution), yang di dalamnya disertakan program-program lain pendukung sistem operasi. Contoh program tersebut adalah server web, bahasa pemrograman, basisdata, tampilan desktop (Desktop Environment) (seperti GNOME dan KDE), dan aplikasi perkantoran (office suite) seperti OpenOffice.org, KOffice, Abiword, Gnumeric. Distro Linux telah mengalami pertumbuhan yang pesat dari segi popularitas, sehingga lebih populer dari versi UNIX yang menggunakan sistem lisensi dan berbayar (proprietary) maupun versi UNIX bebas lain yang pada awalnya menandingi dominasi Microsoft Windows dalam beberapa sisi.

Linux mendukung banyak perangkat keras komputer, dan telah digunakan di berbagai peralatan dari komputer pribadi, superkomputer dan sistem benam (embedded system), seperti telepon seluler (Ponsel) dan perekam video pribadi.

Pada awalnya, Linux dibuat, dikembangkan, dan digunakan oleh peminatnya saja. Kini Linux telah mendapat dukungan dari perusahaan besar seperti IBM dan Hewlett-Packard. Para pengamat teknologi informatika beranggapan kesuksesan ini dikarenakan Linux tidak bergantung kepada vendor (vendor independence), biaya operasional yang rendah, dan kompatibilitas yang tinggi dibandingkan versi UNIX proprietari, serta faktor keamanan dan kestabilannya dibandingkan dengan Microsoft Windows. Ciri-ciri ini juga menjadi bukti atas keunggulan model pengembangan perangkat lunak sumber terbuka (opensource software).
Sejarah

Kernel Linux pada mulanya ditulis sebagai proyek hobi oleh pelajar universitas Finland Linus Torvalds yang belajar di Universitas Helsinki, untuk membuat kernel Minix yang gratis dan dapat diedit. (Minix adalah projek pelajaran menyerupai UNIX dibuat untuk mudah digunakan dan bukannya untuk digunakan secara komersial.) Versi 0.01 dikeluarkan ke Internet pada September 1991, Versi 0.02 pada 5 Oktober 1991.
Logo dan Merek Dagang

Ada salah satu kisah (perlu dikonfirmasikan kembali) kenapa Linus menginginkan pinguin sebagai logonya. Saat berjalan-jalan di taman Perth bersama Andrew Tridgell, pembuat program Samba, Linus dipatok oleh Pinguin dan demam selama berhari-hari. Ia pikir karakter pinguin cocok dengan Linux. Badannya agak gemuk, santai, namun jika mematok bisa bikin demam berhari-hari. Dia menggambarkan pinguin maskot ini nantinya berbadan gemuk, agak tersenyum dan sedang istirahat.

Setelah melalui pemilihan selama beberapa waktu, akhirnya diputuskan gambar pinguin yang dibuat oleh Larry Ewing merupakan deskripsi yang paling sempurna menurut keinginan Linus. Maskot ini dinamakan Tux, ditahbiskan sebagai logo Linux pada tahun 1996. Tentang penamaan Tux, merupakan kepanjangan dari Torvald + Unix = Tux.
Distribusi Linux

Terdapat banyak distribusi Linux (lebih dikenali sebagai distro) yang dibuat oleh individu, grup, atau lembaga lain. Masing-masing disertakan dengan program sistem dan program aplikasi tambahan, di samping menyertakan suatu program yang memasang keseluruhan sistem di komputer (installer program).

Inti di setiap distribusi Linux adalah kernel, koleksi program dari proyek GNU (atau proyek lain), cangkang (shell), dan aturcara utilitas seperti pustaka (libraries), kompilator, dan penyunting (editor). Kebanyakan sistem juga menyertakan aturcara dan utilitas yang bukan-GNU. Bagaimanapun, utilitas tersebut dapat dipisahkan dan sistem ala UNIX masih tersedia. Beberapa contoh adalah aturcara dan utiliti dari BSD dan sistem grafik-X (X-Window System). X menyediakan antarmuka grafis (GUI) yang umum untuk Linux.
Aplikasi Sistem Operasi Linux

Linux merupakan asas kepada kombinasi program-server LAMP, kependekan dari Linux, Apache, MySQL, Perl/PHP/Python. LAMP telah mencapai popularitas yang luas di kalangan pengembang Web.

Linux juga sering digunakan sebagai sistem operasi embeded. Biaya pengadaan Linux yang murah memungkinkan penggunaannya dalam peralatan seperti simputer, yaitu komputer berbiaya rendah yang ditujukan pada penduduk berpendapatan rendah di Negara-negara berkembang.

Dengan lingkungan desktop seperti KDE dan GNOME, Linux menawarkan antarmuka pengguna yang lebih menyerupai Apple Macintosh atau Microsoft Windows daripada antarmuka baris teks seperti Unix. Oleh karena itu, lebih banyak program grafik dapat ditemui pada Linux yang menawarkan berbagai fungsi yang ada pada utilitas komersil.
Pasar serta kemudahan pemakaian

Linux yang pada awalnya hanya merupakan sistem operasi yang digunakan oleh peminat komputer, telah menjadi sistem yang lebih user-friendly, dengan antaramuka grafik yang berbagai macam aplikasi yang lebih mirip sistem operasi lain, daripada baris perintah Unix. Namun kesan ini telah menimbulkan banyak kritikan, termasuk dari pendukung Linux. Mereka berpendapat bahwa Linux dan proyek program bebas masih belum mencapai faktor "ke'mudahan'an dalam pemakaian" yang memuaskan. Persoalan tentang ke'mudah'an Linux dibanding Windows atau Macintosh masih menjadi isu perdebatan yang hangat. Pasaran Linux dalam komputer "desktop" masih agak kecil tapi semakin berkembang. Menurut Lembaga Penyelidikan Pasaran IDC, besar pasaran bagi Linux pada tahun 2002 adalah 25% bagi pasaran server, dan 2.8% bagi pasaran Komputer pribadi.

LINUX - Berbagi Pakai Akses Internet ke Ponsel
Di dunia komputer, berbagi pakai akses Internet sudah merupakan hal yang biasa. Satu koneksi Internet dengan jenis sambungan apapun dapat dibagipakaikan ke komputer lain yang terhubung dalam satu jaringan.
Di PDA Phone berbasis Windows Mobile, berbagi akses Internet juga sama mudahnya. Cukup mengatur seting dengan tepat pada PDA dan PDA Andapun bisa ikut merasakan akses Internet yang ada pada PC. Dengan begini, Anda bisa menghemat penggunaan GPRS.
Lain halnya dengan ponsel Linux. Ponsel ini pada dasarnya mampu melakukan tugas layaknya PDA Phone berbasis Windows. Bahkan bisa dilakukan via bluetooth. Hanya saja, pada sistem operasi ini, sharing Internet sedikit lebih sulit dibanding dengan Windows.
Untuk lebih detilnya, mari ikuti langkah-langkah konfigurasi ponsel yang diberikan Sinyal berikut ini. Sekadar informasi, langkah-langkah di bawah ini membutuhkan aplikasi tambahan bernama cNAT, cPPP dan driver modem yang dapat diunduh secara gratis dari milis Sinyal Mania.
Persyaratan pertama yang harus Anda penuhi ialah pengaturan atau konfigurasi jaringan tidak boleh sama dengan jaringan yang terbentuk antara komputer dan ponsel. Pembentukan koneksi jaringan membutuhkan driver Belcarra USB LAN dengan tahapan instalasi yang pernah diberikan oleh Sinyal edisi terdahulu.
Apabila persyaratan ini telah terpenuhi, langkah selanjutnya yaitu menyalin file program cNAT.mpkg dan cPPP.mpkg ke dalam ponsel dan jalankan file tersebut agar terinstal pada sistem ponsel. Anda dapat menginstal aplikasi ini pada memori ponsel ataupun kartu memori dengan kategori bebas.
Langkah berikutnya yaitu menginstal Bluetooth null modem. Untuk menginstal modem, pertama-tama Anda harus membentuk koneksi antara ponsel dengan PC. Caranya, klik Start > Control Panel > Bluetooth Device. Selanjutnya, pilih tab Device, klik New, dan berikan tanda cek di depan kotak cek My device is ready and searchable.
Selanjutnya, aktifkan opsi Discoverable pada fitur bluetooth di ponsel Anda dan lanjutkan dengan mengklik tombol Next pada wisaya. Di wisaya berikut, komputer akan berusaha mencari ponsel Anda dan akan memasang hasil pencariannya pada layar. Pilihlah ponsel Linux Anda dari daftar peranti bluetooth, kemudian klik Next.
Di wisaya selanjutnya, tentukan passkey yang akan digunakan untuk membentuk koneksi antara ponsel dan komputer. Terakhir, klik Finish untuk mengakhiri proses instalasi perangkat bluetooth.
Kini, saatnya menginstal driver modem yang sesungguhnya. Klik tombol Start > Control Panel > Telephone and Modem Options > Modem. Klik tombol New untuk memunculkan wisaya instalasi modem. Beri tanda cek pada opsi Don't detect modem and choose it by yourself diikuti dengan mengklik tombol Next. Arahkan pencarian file driver ke lokasi Anda menyimpan file cmamodem_XP.inf yang diunduh dari milis Sinyal Mania.
Berikutnya Anda akan melihat perangkat baru bernama Moto Friends NULL modem XP-680i 115200 bps. Pilihlah opsi tersebut dan lanjutkan instalasi dengan mengklik tombol Next. Apabila muncul jendela peringatan mengenai versi driver Anda, jawab dengan opsi Continue to install. Lanjutkan proses instalasi hingga Anda menemui opsi Finish untuk mengakhiri wisaya.
Selanjutnya, buatlah koneksi dial up ke modem virtual Anda. Caranya, pilih Network Connections pada Control Panel. Klik Create a new connection pada Network task, dilanjutkan dengan mengklik Next. Pilih radio button Connect to the Internet > Next Set up my connection manually > Next > Next. Di kolom ISP Name, isikan " Internet over Bluetooth", dilanjutkan dengan mengklik Next. Untuk nomor telepon yang diminta, isikan angka 0, kemudian klik Next > Next > Finish.
Untuk melakukan konfigurasi pada koneksi dial up yang baru saja Anda buat, klik kanan ikon koneksi Internet over Bluetooth, kemudian pilih Properties. Pilih nama modem virtual Anda pada kolom Connect using, lalu tekan Configure…. Di jendela Modem Configuration, berikan tanda cek di depan opsi Show terminal windows, lalu tekan OK.
Untuk mematikan seting gateway standar dari koneksi Anda, berpindahlah ke tab Networking. Berikan tanda cek di depan Client for Microsoft Networks. Pilih kotak cek Internet Protocol (TCP/IP), tekan tombol Properties > Advanced. Di tab General, hilangkan tanda cek di depan opsi Use default gateway on remote network. Lanjutkan ke tab WINS, kemudian berikan tanda cek di depan Enable NetBIOS over TCP/IP diakhiri dengan mengklik OK, OK dan OK sekali lagi untuk menyimpan semua perubahan yang telah dilakukan.
Di tahapan selanjutnya, kita akan merutekan paket data dari ponsel ke Internet melalui jaringan lokal. Pertama-tama, buatlah sebuah Loopback Adapter ke dalam Windows. Caranya, klik Start > Control Panel > Add new hardware > Next. Pilih opsi Yes, I have connected the hardware kemudian klik Next. Gulunglah layar hingga posisi paling bawah kemudian klik Add a new hardware device dilanjutkan dengan mengklik tombol Next. Pilih opsi Install the hardware which I have choosen from the list (Advance Options) kemudian klik Next. Pilih Network adapter, klik Next lagi, lalu pilih Microsoft sebagai vendor hardware, dan pilih Microsoft Loopback Adapter pada daftar hardware. Klik Next > Next > Finish untuk menyelesaikan proses instalasi Anda.
Langkah selanjutnya adalah mengaktifkan fitur network sharing pada koneksi LAN Anda. Caranya, buka Network Connection pada Control panel, klik kanan koneksi jaringan Anda, lalu pilih Properties. Pada tab General, pilih Internet Protocol (TCP/IP) dan pilih Properties. Catatlah seting IP asli Anda berikut subnet-nya ke sehelai kertas untuk keperluan di langkah selanjutnya. Setelah itu, masukkan IP address 192.168.1.1 dan subnet 255.255.255.0 sebagai subnet-nya diakhiri dengan mengklik OK. Klik tab Advanced, kemudian beri tanda cek di depan opsi Allow other network user to make connection to internet through this computer kemudian klik OK.
Kini hapus Loopback adapter yang telah Anda buat pada dua langkah sebelumnya. Langkah penghapusan dapat dilakukan dengan cara mengklik Start > Control panel > System > Hardware > Device Manager, kemudian pilih Network Interface Card\Microsoft Loopback Adapter
kemudian tekan tombol Delete dan klik OK.
Jika Loopback Adapter telah terhapus, kembalikan IP address asli Anda yang ada di Network Connection. Caranya masih sama seperti dua langkah sebelumnya, hanya saja kali ini masukkan IP address Anda yang telah Anda catat sebelumnya.
Apabila semua langkah-langkah itu telah Anda lakukan, berarti pekerjaan Anda sudah hampir selesai. Sekarang cobalah untuk membuat koneksi ke ponsel dengan mengklik ikon koneksi Internet over Bluetooth yang telah Anda buat. Pastikan modem bluetooth di ponsel Anda telah aktif, setelah itu klik tombol Dial. Saat muncul konfirmasi pada ponsel, tekan OK dan tunggu hingga jendela pop up terminal muncul. Klik ikon PPP pada ponsel dan klik Continue pada jendela pop up terminal yang muncul. Lanjutkan dengan mengklik ikon ShareInt di ponsel.
Saat ini Anda sudah memiliki koneksi berkecepatan 115,2 kbps. Hal ini terlihat pada informasi koneksi yang terdapat pada notification area yang terletak di kanan bawah layar. Berikutnya, buat profil koneksi GPRS palsu di ponsel. Caranya, ketuk menu Setup kemudian pilih Data Network. Buat sebuah profil baru bernama Fake. Isikan seting APN dengan angka 0 dan tekan Save untuk menyimpan profil koneksi.
Kini, Anda sudah bisa menikmati akses Internet yang berasal dari jaringan lokal dengan menggunakan profil GPRS palsu bernama Fake. Untuk menggunakan profil virtual ini pada browser, arahkan seting browser Anda ke profil Fake yang baru saja Anda buat. Akhir kata, selamat berselancar dengan jaringan lokal bersama ponsel Linux

Modul Kernel Linux
Pengertian Modul Kernel Linux
Modul kernel Linux adalah bagian dari kernel Linux yang dapat dikompilasi, dipanggil dan dihapus secara terpisah dari bagian kernel lainnya saat dibutuhkan. Modul kernel dapat menambah fungsionalitas kernel tanpa perlu me-reboot sistem. Secara teori tidak ada yang dapat membatasi apa yang dapat dilakukan oleh modul kernel. Kernel modul dapat mengimplementasikan antara lain device driver, sistem berkas, protokol jaringan.
Modul kernel Linux memudahkan pihak lain untuk meningkatkan fungsionalitas kernel tanpa harus membuat sebuah kernel monolitik dan menambahkan fungsi yang mereka butuhkan langsung ke dalam image dari kernel. Selain hal tersebut akan membuat ukuran kernel menjadi lebih besar, kekurangan lainnya adalah mereka harus membangun dan me-reboot kernel setiap saat hendak menambah fungsi baru. Dengan adanya modul maka setiap pihak dapat dengan mudah menulis fungsi-fungsi baru dan bahkan mendistribusikannya sendiri, di luar GPL.
Kernel modul juga memberikan keuntungan lain yaitu membuat sistem Linux dapat dinyalakan dengan kernel standar yang minimal, tanpa tambahan device driver yang ikut dipanggil. Device driver yang dibutuhkan dapat dipanggil kemudian secara eksplisit maupun secara otomatis saat dibutuhkan.
Terdapat tiga komponen untuk menunjang modul kernel Linux. Ketiga komponen tersebut adalah manajemen modul, registrasi driver, dan mekanisme penyelesaian konflik. Berikut akan dibahas ketiga komponen pendukung tersebut.
Manajemen Modul Kernel Linux
Manajemen modul akan mengatur pemanggilan modul ke dalam memori dan berkomunikasi dengan bagian lainnya dari kernel. Memanggil sebuah modul tidak hanya memasukkan isi binarinya ke dalam memori kernel, namun juga harus dipastikan bahwa setiap rujukan yang dibuat oleh modul ke simbol kernel atau pun titik masukan diperbaharui untuk menunjuk ke lokasi yang benar di alamat kernel. Linux membuat tabel simbol internal di kernel. Tabel ini tidak memuat semua simbol yang didefinisikan di kernel saat kompilasi, namun simbol-simbol tersebut harus diekspor secara eksplisit oleh kernel. Semua hal ini diperlukan untuk penanganan rujukan yang dilakukan oleh modul terhadap simbol-simbol.
Pemanggilan modul dilakukan dalam dua tahap. Pertama, utilitas pemanggil modul akan meminta kernel untuk mereservasi tempat di memori virtual kernel untuk modul tersebut. Kernel akan memberikan alamat memori yang dialokasikan dan utilitas tersebut dapat menggunakannya untuk memasukkan kode mesin dari modul tersebut ke alamat pemanggilan yang tepat. Berikutnya system calls akan membawa modul, berikut setiap tabel simbol yang hendak diekspor, ke kernel. Dengan demikian modul tersebut akan berada di alamat yang telah dialokasikan dan tabel simbol milik kernel akan diperbaharui.
Komponen manajemen modul yang lain adalah peminta modul. Kernel mendefinisikan antarmuka komunikasi yang dapat dihubungi oleh program manajemen modul. Saat hubungan tercipta, kernel akan menginformasikan proses manajemen kapan pun sebuah proses meminta device driver, sistem berkas, atau layanan jaringan yang belum terpanggil dan memberikan manajer kesempatan untuk memanggil layanan tersebut. Permintaan layanan akan selesai saat modul telah terpanggil. Manajer proses akan memeriksa secara berkala apakah modul tersebut masih digunakan, dan akan menghapusnya saat tidak diperlukan lagi.
Registrasi Driver
Untuk membuat modul kernel yang baru dipanggil berfungsi, bagian dari kernel yang lain harus mengetahui keberadaan dan fungsi baru tersebut. Kernel membuat tabel dinamis yang berisi semua driver yang telah diketahuinya dan menyediakan serangkaian routines untuk menambah dan menghapus driver dari tabel tersebut. Routines ini yang bertanggung-jawab untuk mendaftarkan fungsi modul baru tersebut.
Hal-hal yang masuk dalam tabel registrasi adalah:
device driver
sistem berkas
protokol jaringan
format binari
Resolusi Konflik
Keanekaragaman konfigurasi perangkat keras komputer serta driver yang mungkin terdapat pada sebuah komputer pribadi telah menjadi suatu masalah tersendiri. Masalah pengaturan konfigurasi perangkat keras tersebut menjadi semakin kompleks akibat dukungan terhadap device driver yang modular, karena device yang aktif pada suatu saat bervariasi.
Linux menyediakan sebuah mekanisme penyelesaian masalah untuk membantu arbitrasi akses terhadap perangkat keras tertentu. Tujuan mekanisme tersebut adalah untuk mencegah modul berebut akses terhadap suatu perangkat keras, mencegah autoprobes mengusik keberadaan driver yang telah ada, menyelesaikan konflik di antara sejumlah driver yang berusaha mengakses perangkat keras yang sama.
Kernel membuat daftar alokasi sumber daya perangkat keras. Ketika suatu driver hendak mengakses sumber daya melalui M/K port, jalur interrupt, atau pun kanal DMA, maka driver tersebut diharapkan mereservasi sumber daya tersebut pada basis data kernel terlebih dahulu. Jika reservasinya ditolak akibat ketidaktersediaan sumber daya yang diminta, maka modul harus memutuskan apa yang hendak dilakukan selanjutnya. Jika tidak dapat melanjutkan, maka modul tersebut dapat dihapus.

Linux Sistem Operasi Masa Depan
Mungkin masih banyak lagi keunggulan Linux yang tidak dapat dituliskan di sini karena keterbatasan waktu. Namun penulis ingin menyampaikan satu hal lagi yang penting bahwa Linux kini banyak dipakai oleh beberapa perusahaan dan instasi pemerintah. Selain itu Linux memungkinkan perangkat keras yang dibutuhkan tidak terlalu besar bahkan untuk Web atau mail server hanya dengan menggunakan perangkat komputer 386. Dengan perangkat keras yang sama kecepatan yang ditawarkan Linux lebih cepat dibandingkan dengan OS komersial lainnnya. Sebagai sistem operasi server yang murah dan untuk tujuan komersial, Linux merupakan alternatif “sejati” bagi Windows NT maupun sistem Unix komersial. Ia sangat tepat sebgai klien Internet ataupun Intranet berkat protokol TCP/IP dan Netscape Navigator yang selalu aktual dan tingkat kestabilannya.
Sistem operasi desktop Linux sebagai pengganti Windows 98 juga disarankan dengan makin meluasnya dukungan hardware dan software. Meskipun proses instalasinya lebih rumit dibandingkan dengan Windows, akan tetapi Linux memiliki keunggulan yang tidak dipunyai sistem operasi yang lain. Dengan berbagai keuntungan di atas tidaklah mustahil bahwa denominasi windows lama kelamaan akan bergeser ke Linux dan hanya tinggalah waktu yang menentukan jika pihak Microsoft tidak merubah strategi-strateginya. Banyak kalangan meramalkan Linux akan menjadi sistem operasi masa depan yang terdepan di antara sistem operasi yang lainnya.

Linux dan Bisnis Model Open Source
Linux adalah sistem operasi yang bersifat open source. Ada banyak lisensi yang bersifat open source. Lisensi-lisensi yang bersifat open source didefinisikan dalam Open Source Definition dan disertifikasi oleh Open Source Organization.
Pada umumnya, program-program yang membentuk Linux berlisensi GNU Public License. Setiap orang tidak hanya berhak memperoleh software bersifat open source secara gratis, tetapi juga berhak memodifikasi source code software tersebut.
Meracik software yang bersifat open source menjadi satu software yang mudah diinstalasi dan digunakan, kemudian menjualnya dengan menyertakan pelayanan dan support kepada pembeli adalah bentuk dasar dari bisnis model open source. Kelebihan dari bisnis model ini adalah, biaya untuk membangun sebuah software dapat ditekan serendah mungkin tanpa mengurangi kualitas dari software tersebut.
Walaupun bisnis model ini tidak lebih sederhana dari bisnis model software yang konvensional, penulis yakin bahwa bisnis model ini bisa menjadi satu pemecahan untuk mengatasi pembajakan software yang merupakan masalah besar di dunia software komputer. Di Indonesia sendiri kurang lebih 90% dari software yang ada di masyarakat adalah software bajakan. Kondisi ini pula merupakan salah satu kendala yang menghambat perkembangan dunia software di Indonesia.
Pada masa mendatang, dimulai dari Linux, diperkirakan akan muncul banyak perusahaan software yang akan membuat produknya secara open source. Bila budaya open source ini dapat juga berkembang di Indonesia, hembusan angin segar akan dapat dirasakan oleh pengembang software di tanah air.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar