Dalam era globalisasi saat ini tidak dipungkiri lagi bahwa penggunaan internet kini makin mudah dan makin berkembang pesat ke berbagai lapisan.Ya,mulai dari lapisan siswa,mahasiswa,orang kantoran hingga rumah tangga pun kini menggunakan internet.Nah dengan adanya internet yang sangat memudahkan kita dalam mencari sesuatu atau berbagai hal yang kita ingin tahu.
Mungkin bagi orang awam yang belum mengerti tentang internet tersebut,mereka akan menjawab bahwa internet itu adalah suatu aplikasi yang memudahkan kita untuk chatting dengan berbagai orang di dunia ini seperti facebook,twitter,omegle,dan lain-lain.Ya,itu memang benar,namun itu hanyalah sebagian kecil manfaat dari internet itu sendiri.Sedangkan manfaat internet itu sangatlah banyak,diantaranya,
1.Sebagai sumber informasi.
Ada banyak informasi yang bisa kita dapatkan,misalnya informasi olahraga,bisnis,pendidikan,dan lain-lain.Seluruh informasi beragam bisa kita dapat dari internet.Dan waktunya pun sangat update.Informasi ini dapat bersifat pribadi,kelompok,maupun negara.
2.Sarana Komunikasi.
Kehadiran internet yang mengkombinasikan audio visual sebagai bentuk komunikasi menjadi pilihan banyak orang untuk berkomunikasi secara mudah,aman,dan bisa menembus berbagai negara.
3.Sarana berbagi secara gratis
Layanan download dan upload secara mudah menjadikan teknologi ini tidak hanya sebagai sarana komunikasi saja,tapi juga dapat mengakses berbagai lagu,film,video dan lainnya.
Nah,,dari tadi kita sudah sedikit membahas tentang manfaat internet yang sangat luas bagi kehidupan kita saat ini,lalu,apakah hubungan internet dengan berbagi bidang pendidikan? Seperti contohnya bidang ekonomi,bisnis,atau bahkan psikologi sekalipun?
Yang akan saya bahas adalah tentang internet dalam bidang psikologi,mungkin terdengar sangat membingungkan sedikit bukan?Psikologi dikenal secara umum lebih kepada jiwa,penyembuhan,dan bahkan berbagai macam tes-tes psikologi.Lalu bisakah internet menggabungkan atau bahkan lebih membantu dalm bidang psikologi? jawabannya tentu saja BISA !!
Jika dalam bidang bisnis atau ekonomi,tentu saja internet akan sangat membantu,dapat kita lihat sekarang ini banyak orang yang berwirausaha hanya dengan menggunakan internet,seperti jualan online misalnya yang sangat merambah.
Nah penggunaan internet dalam psikologi pun sama penting dan berguna.Untuk membahas lebih dalam lagi,saya akan memperkenalkan situs psikologi yang bisa dengan mudah kita akses melalui internet, yap, www.e-psikologi.com. Disini merupakan salah satu bukti bahwa internet sangatlah berguna dan memudahkan dalam bidang psikologi,jika kita buka situs tersebut akan tampil suatu halam pertama seperti dibawah ini,
Nah di situs ini kita dapat mengetahui segala macam informasi tentang psikologi,mulai dari artikel-artikel psikologi,pembahasan tentang psikologi anak,klinis,psikologi olahraga dan sebagainya,dalam situs ini pun terdapat konseling online gratis.Sangat menarik bukan? Karena kalau menurut saya sebagai mahasiswi psikologi,ini sangatlah menarik,karena kepribadian orang itu berbeda-beda dan dinamis,yaa..manusia itu unik,satu manusia tidak sama dengan yang lainnya.Mungkin bagi orang yang mempunyai masalah psikologis ringan atau ingin tau tentang psikologi tetapi agak takut atau ragu untuk menyatakannya,bisa mencoba lewat konseling online ini.Jika bertatap muka langsung mungkin agak terlalu cepat dan canggung kan bisa lewat dunia maya seperti ini dulu,,psikologi diperkenalkan dan biasanya orang yang berkonsultasi menggunakan media seperti chat atau tulisan ini kan lebih terbuka dan lebih mudah dibandingkan orang yang harus berkonsultasi langsung,nah ini akan sangat membantu sekali dalam bidang psikologi.Nah, biar gak penasaran coba aja yaa langsung coba ke situs ini http://www.e-psikologi.com/ . Akan sangat membantu orang-orang yang berkecimpung di dunia psikologi juga bisa menambah informasi tentang dunia psikologi bagi yang ingin tahu :)
sumber:
http://www.e-psikologi.com/epsi/default.asp
http://www.anneahira.com/pengertian-internet-menurut-para-ahli-6511.htm
Jumat, 02 Desember 2011
Rabu, 02 November 2011
Menganalisis kepribadian seseorang melalui situs jejaring sosial
Dalam menilai kepribadian seseorang itu tidak hanya dengan cara bertatap muka atau bahkan berkenalan dan menjalin hubungan yang lebih jauh,tetapi kita juga bisa menilai seseorang itu melalui situs jejaring sosial.
Contohnya saja seperti facebook,twitter,dan sebagainya.Dengan kita membaca tulisan,gaya bicara si subjek dengan tulisan,atau bahkan dengan kita melihat foto-foto subjek, kita dapat menilai seseorang tersebut.
Sebelumnya, saya akan menjelaskan sedikit tentang apa itu definisi "kepribadian" secara umum. Definisi "kepribadian" secara umum adalah keseluruhan cara di mana seorang individu bereaksi dan berinteraksi dengan individu lain. Kepribadian paling sering dideskripsikan dalam istilah sifat yang bisa diukur yang ditunjukkan oleh seseorang.
Dan kepribadian menurut psikologi adalah : Berdasarkan penjelasan Gordon Allport tersebut kita dapat melihat bahwa kepribadian sebagai suatu organisasi (berbagai aspek psikis dan fisik) yang merupakan suatu struktur dan sekaligus proses. Jadi, kepribadian merupakan sesuatu yang dapat berubah. Secara eksplisit Allport menyebutkan, kepribadian secara teratur tumbuh dan mengalami perubahan.
Nah,berikut saya akan coba menganalisis kepribadian seseorang berdasarkan situs jejaring sosialnya:
Si pemilik facebook ini kita sebut saja "IDA",,dapat dilihat dari profile picture ini terlihat memiliki berat badan yang gemuk,namun dengan dia memasang profile picture nya sendiri dan tidak dengan teman-temannya atau orang lain bisa dibilang ida termasuk individu yang percaya diri dan ingin menunjukan identitas aslinya tanpa malu ataupun ragu. Ida ini jarang sekali memasang status-status facebook jika tidak terlalu berarti baginya.
Menurut saya,Ida ini termasuk wanita yang tidak terlalu mementingkan gaya berpakaian atau fashion yang berlebihan,namun pada kesehariannya Ida terlihat casual.Dan ia juga tidak terlepas dari jam tangan ataupun aksesoris untuk tangan.Dapat dilihat dari foto-foto berikut ini.
Bagaimana? Terlihat sangat casual bukan? :)
Dan Ida ini juga terlihat sebagai pribadi yang sangat menyayangi teman-temannya,mungkin baginya teman adalah yang utama untuknya.Dapat dilihat dari notes facebooknya dan beberapa status-status facebooknya berikut ini:
notebook: NUMERNO adalah sebutan special untuk teman-teman genk nya saat SMA :)
Yaa dari beberapa pernyataan diatas bisa dibilang Ida ini sangat menyayangi teman-temannya,bahkan ketika sudah pisah kuliah pun Ida masih tetap mengingat teman-temannya,tidak hanya teman genk nya saja, tetapi juga semua temannya.Terlihat Ida juga selalu mengabadikan moment-moment saat ia bersama teman genk nya ataupun teman-teman yang lainnya:
ini saat ida bersama teman genk nya NUMERNO :)
ini saat Ida bersama teman kelas SMA nya :)
ini juga saat Ida bersama teman-temannya :)
Nah,dari beberapa gambar diatas juga dapat kita analisis bahwa Ida adalah pribadi yang dapat berteman dengan siapa saja,(supel).Mudah diterima di manapun dalam berteman.
Dan Ida juga memiliki sifat yang periang,ramah,suka bercanda dan cuek.Bisa dilihat dari cara dia mengabadikan beberapa moment "leluconnya" seperti berikut:
haha :D terlihat konyol kan?
lihat ekspresi wajahnya? hemmm..
kalau ini webcam editan yang membuat ida terlihat semakin lebar.Tapi Ida pede aja yah :)
Nah kalau yang ini saat Ida memberanikan turun ke air,lihat ekspresi wajahnya dan bandingkan dengan wajah teman-temannya saat itu. YA!! wajahnya terlihat sedikit ikhlas untuk difoto saat itu :)
Nah,iya kan? dimanapun Ida berada,dia bisa membawa diri dan membuat semua situasi terasa sangat lucu dan berkesan.Maka dari beberapa foto dan pernyataan Ida tersebut melalui akun facebooknya,dapat kita ambil kesimpulan bahwa Ida itu seseorang yang mempunyai kepribafian yang ceria,periang,mudah bergaul dan supel atau banyak orang mengatakan dengan orang yang easy going.Jadi, sebelum kita mengenal orang lebih jauh dengan cara berteman atau berhubungan serius,kita juga dapat menganalisis kepribadian seseorang tersebut lewat jejaring sosialnya seperti yang saya lakukan melalui facebook.Dan juga masih banyak contoh jejaring sosial lainnya.
Dari menganalisis kepribadian Ida tersebut,maka Ida termasuk dalam kepribadian yang sanguinis menurut teorinya Hippocrates.Sanguinis menurut Hippocrates adalah kepribadian yang menggambarkan seseorang yang memiliki karakter yang lincah, extrovert, periang, mudah berganti haluan, bisa meramaikan suasana, suka berbicara, memiliki rasa humor yang tinggi, mudah diubah, berhati tulus, penuh semangat, selalu kekanak-kanakan, memiliki energi serta antusiasme, kreatif dan inovatif, suka kegiatan spontan.
Seperti itulah beberapa cara yang bisa dilakukan dalam menilai atau menganalisis seseorang melewati situs jejaring sosialnya (facebook) dan saya telah menganalisis kepribadian Ida lewat facebooknya,maka saya ucapkan terima kasih mohon maaf bila ada yang salah dan semoga bisa bermanfaat untuk semua pembaca dan terutama Ida :)
referensi :
http://belajarpsikologi.com/pengertian-kepribadian/http://www.facebook.com/#!/profile.php?id=1188140472
Fajar Ridha
2PA07
12510567
Jumat, 30 September 2011
Problema Manusia
Problema manusia
Pengertian : Problema Manusia berarti masalah atau persoalan yang masih bermasalah atau belum ditemukan pemecahannya.
Aspek-aspeknya antara lain aspek sosial, ekonomi, dan budaya.
faktor yang membentuk problema antara lain faktor ekonomi, budaya, biologis dan psikologis.
Kriteria problema manusia dibagi menjadi dua yaitu problema sederhana dan problema rumit. problema sederhana kriterianya antara lain berskala kecil, berdiri sendiri, tidak langsung konsekuensi yang besar, serta pemecahannya tidak memerlukan pemikiran luas dan mendalam. sedangkan problema rumit kriterianya berskala besar, tidak berdiri sendiri, mengandung konsekuensi yang besar, serta pemecahan nya memerlukan pemikiran yang tajam dan analitis.
Perubahan keadaan dan waktu kerja
Pengertian keadaan dan waktu kerja adalah the record of outcomes prodused on a specified job function or activity during a specified time period.
Dalam pengertian ini, aspek yang ditekankan adalah catatan tentang outcome atau hasil akhir yang diperoleh setelah suatu pekerjaan atau aktivitas dijalankan selama kurun waktu tertentu.
Keadaan dan waktu kerja antara lain dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu Faktor individu, Faktor kepemimpinan, Faktor kelompok/rekan kerja, Faktor sistem, dan Faktor situasi.
Pengertian : Problema Manusia berarti masalah atau persoalan yang masih bermasalah atau belum ditemukan pemecahannya.
Aspek-aspeknya antara lain aspek sosial, ekonomi, dan budaya.
faktor yang membentuk problema antara lain faktor ekonomi, budaya, biologis dan psikologis.
Kriteria problema manusia dibagi menjadi dua yaitu problema sederhana dan problema rumit. problema sederhana kriterianya antara lain berskala kecil, berdiri sendiri, tidak langsung konsekuensi yang besar, serta pemecahannya tidak memerlukan pemikiran luas dan mendalam. sedangkan problema rumit kriterianya berskala besar, tidak berdiri sendiri, mengandung konsekuensi yang besar, serta pemecahan nya memerlukan pemikiran yang tajam dan analitis.
Perubahan keadaan dan waktu kerja
Pengertian keadaan dan waktu kerja adalah the record of outcomes prodused on a specified job function or activity during a specified time period.
Dalam pengertian ini, aspek yang ditekankan adalah catatan tentang outcome atau hasil akhir yang diperoleh setelah suatu pekerjaan atau aktivitas dijalankan selama kurun waktu tertentu.
Keadaan dan waktu kerja antara lain dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu Faktor individu, Faktor kepemimpinan, Faktor kelompok/rekan kerja, Faktor sistem, dan Faktor situasi.
Selasa, 27 September 2011
Manfaat Internet bagi saya dan harapan nya
Dewasa ini seiring kemajuan zaman,kita telah hidup lebih modern,,dari berbagai belahan dunia manapun semua menuju ke modernisasi.Dan salah satu hasil dari modernisasi dan kemajuan tekhnologi saat ini adalah kemunculan dan penggunaan internet.Ya,,internet yang dulunya saya hanya tahu hanya digunakan oleh perusahaan dan pekerjaan tertentu saja,namun saat ini penggunaan internet sudah merambah ke berbagai lapisan.Mulai dari orang kantor,karyawan,perusahaan,mahasiswa,bahkan pelajar sekali pun sudah sejak dini diperkenalkan dengan internet.
Banyak sekali manfaat dari penggunaan internet,terutama yang saya rasakan saat ini sebagai mahasiswa.Kalau berbicara dari segi manfaat tentu saja ada dampaknya.Ada yang positif dan ada yang negative.Saya pribadi sangat bersyukur bisa hidup di zaman yang dibilang serba "instan" ini :).Contohnya,internet sangat membantu saya dalam mengerjakan berbagai tugas kuliah saya,internet juga memudahkan saya untuk belajar secara online tanpa harus saya membeli buku yang tebal-tebal lagi,bahkan saya sangat menyukai berbagi tarian,dari internet saya bisa tahu berbagai macam tarian bukan hanya teori saja tetapi disertai juga dengan videonya yaitu yang sangat dikenal saat ini "you tube".
Dengan internet saya bisa lebih mengembangkan kemampuan dan pengetahuan saya.Saya bisa tahu apa yang terjadi setiap harinya di negara saya maupun di negara lain.Sangat menyenangkan kita bisa berkomunikasi dengan teman yang jaraknya sangat jauh (di luar kota) atau bahkan di luar negeri.Zaman sekarang saya rasa sudah tidak ada lagi istilah "cinta dipisahkan oleh jarak",karena bagi saya khususnya sudah pernah mengalami bagaimana merasakan LDR (Long Distance Relationship) itu menjadi sangatlah mudah,karena kita masih bisa bertemu secara langsung lewat "skype" yaa salah satu aplikasi yang sangat sering saya gunakan,yaitu semacam webcame an yang dapat menjangkau dari berbagai belahan dunia.Sekedar cerita,lewat "skype" itu saya mempunyai beberapa teman dari serbia,india,malaysia,bahkan australia.
Internet sekarang ini sudah canggih karena kita bisa mengakses apa saja tidak hanya lewat komputer atau laptop tapi dengan handphone pun kita masih bisa internetan.Contohnya kita bisa mendownload lagu favorite kita tanpa harus kita membeli kaset atau cd lagi.Lewat internet pun kita bisa berbisnis,yaitu bisnis online yang bisa melewati kaskus atau facebook,jadi sangat menguntungkan bagi si penjual maupun si pembeli yang tidak perlu lagi repot mencari barang atau sesuatu yang disukai dengan harus datang dari mall ke mall,sekarang lewat internet kita sudah bisa mencari barang atau sesuatu yang kita sukai.Selain sebagai membantu dalam pekerjaan manusia,internet juga membantu manusia dalam hal hiburan,yaitu aplikasi game online yang sangat menyenangkan.
Namun,harapan saya,semakin canggih era tekhnologi saat ini juga harus diimbangi dengan suatu peraturan atau ketentuan yang canggih pula.Disamping begitu banyak manfaat positif dari penggunaan internet,dari segi negatif pun banyak pula.Sebagai contoh,banyak terjadi penipuan yang dilakukan lewat internet,mudahnya mengakses situs-situs yang sangat tidak layak untuk diakses (situs porno),banyaknya virus yang dapat menghancurkan bahkan merusak data,saya harap akan muncul suatu terobosan baru yang lebih canggih lagi untuk dapat meminimalisir berbagai macam virus dan kejahatan-kejahatan yang dapat dilakukan secara online.
Banyak sekali manfaat dari penggunaan internet,terutama yang saya rasakan saat ini sebagai mahasiswa.Kalau berbicara dari segi manfaat tentu saja ada dampaknya.Ada yang positif dan ada yang negative.Saya pribadi sangat bersyukur bisa hidup di zaman yang dibilang serba "instan" ini :).Contohnya,internet sangat membantu saya dalam mengerjakan berbagai tugas kuliah saya,internet juga memudahkan saya untuk belajar secara online tanpa harus saya membeli buku yang tebal-tebal lagi,bahkan saya sangat menyukai berbagi tarian,dari internet saya bisa tahu berbagai macam tarian bukan hanya teori saja tetapi disertai juga dengan videonya yaitu yang sangat dikenal saat ini "you tube".
Dengan internet saya bisa lebih mengembangkan kemampuan dan pengetahuan saya.Saya bisa tahu apa yang terjadi setiap harinya di negara saya maupun di negara lain.Sangat menyenangkan kita bisa berkomunikasi dengan teman yang jaraknya sangat jauh (di luar kota) atau bahkan di luar negeri.Zaman sekarang saya rasa sudah tidak ada lagi istilah "cinta dipisahkan oleh jarak",karena bagi saya khususnya sudah pernah mengalami bagaimana merasakan LDR (Long Distance Relationship) itu menjadi sangatlah mudah,karena kita masih bisa bertemu secara langsung lewat "skype" yaa salah satu aplikasi yang sangat sering saya gunakan,yaitu semacam webcame an yang dapat menjangkau dari berbagai belahan dunia.Sekedar cerita,lewat "skype" itu saya mempunyai beberapa teman dari serbia,india,malaysia,bahkan australia.
Internet sekarang ini sudah canggih karena kita bisa mengakses apa saja tidak hanya lewat komputer atau laptop tapi dengan handphone pun kita masih bisa internetan.Contohnya kita bisa mendownload lagu favorite kita tanpa harus kita membeli kaset atau cd lagi.Lewat internet pun kita bisa berbisnis,yaitu bisnis online yang bisa melewati kaskus atau facebook,jadi sangat menguntungkan bagi si penjual maupun si pembeli yang tidak perlu lagi repot mencari barang atau sesuatu yang disukai dengan harus datang dari mall ke mall,sekarang lewat internet kita sudah bisa mencari barang atau sesuatu yang kita sukai.Selain sebagai membantu dalam pekerjaan manusia,internet juga membantu manusia dalam hal hiburan,yaitu aplikasi game online yang sangat menyenangkan.
Namun,harapan saya,semakin canggih era tekhnologi saat ini juga harus diimbangi dengan suatu peraturan atau ketentuan yang canggih pula.Disamping begitu banyak manfaat positif dari penggunaan internet,dari segi negatif pun banyak pula.Sebagai contoh,banyak terjadi penipuan yang dilakukan lewat internet,mudahnya mengakses situs-situs yang sangat tidak layak untuk diakses (situs porno),banyaknya virus yang dapat menghancurkan bahkan merusak data,saya harap akan muncul suatu terobosan baru yang lebih canggih lagi untuk dapat meminimalisir berbagai macam virus dan kejahatan-kejahatan yang dapat dilakukan secara online.
Kamis, 05 Mei 2011
Menganalisa Teknologi dari Segi Untung dan Rugi
Dalam era modern saat ini, kita telah banyak menggunakan berbagai macam teknologi untuk membantu kehidupan manusia.Salah satu contohnya adalah teknologi yang sangat membantu manusia dalam hal pekerjaan kantor,sekolah,kuliah dan sebagainya,yaitu "mesin fotocopy".
Mesin Fotocopy banyak digunakan oleh manusia sebagai alat bantu yang sangat praktis.
Kelebihan dari mesin fotocopy salah satunya adalah memudahkan kita untuk menggandakan dokumen,buku-buku mahal bisa kita gandakan dengan harga lebih murah,membuat kita bisa berbagi ilmu pengetahuan dengan mengedarkan buku-buku murah,tidak perlu menulis atau mengetik ulang lagi.
Namun dari segi kekurangannya,mesin fotocopy mempunyai segi negative nya juga yaitu,penggandaan buku menggunakan mesin fotocopy jelas-jelas melanggar hak cipta penulis dan penerbit buku, gas emisi yang ditimbulkan mesin fotocopy tentunya bisa mengganggu kesehatan orang-orang yang berada di sekitarnya karena menggunakan sinar ultraviolet, hal ini juga berpengaruh pada pemanasan global dan rusaknya lapisan ozon dalam jangka panjang.
Jadi,selain kita menggunakan dan memanfaatkan teknologi yang sudah ada,alangkah baiknya juga kita mengimbanginya dengan memperhatikan lingkungan dan menjaga lingkungan.
Mesin Fotocopy banyak digunakan oleh manusia sebagai alat bantu yang sangat praktis.
Kelebihan dari mesin fotocopy salah satunya adalah memudahkan kita untuk menggandakan dokumen,buku-buku mahal bisa kita gandakan dengan harga lebih murah,membuat kita bisa berbagi ilmu pengetahuan dengan mengedarkan buku-buku murah,tidak perlu menulis atau mengetik ulang lagi.
Namun dari segi kekurangannya,mesin fotocopy mempunyai segi negative nya juga yaitu,penggandaan buku menggunakan mesin fotocopy jelas-jelas melanggar hak cipta penulis dan penerbit buku, gas emisi yang ditimbulkan mesin fotocopy tentunya bisa mengganggu kesehatan orang-orang yang berada di sekitarnya karena menggunakan sinar ultraviolet, hal ini juga berpengaruh pada pemanasan global dan rusaknya lapisan ozon dalam jangka panjang.
Jadi,selain kita menggunakan dan memanfaatkan teknologi yang sudah ada,alangkah baiknya juga kita mengimbanginya dengan memperhatikan lingkungan dan menjaga lingkungan.
Kamis, 07 April 2011
S.HPTS
SILOGISME HIPOTETIS DAN BENTUK PENYIMPULAN LAIN
Pedebatan adu argumentasi yang terjadi antara Socrates dan Plato dengan kaum Sofis (kelompok guru profesional di masyarakat Yunani abad ke-6 SM) menjadi kajian yang sangat menarik bagi Aristoteles untuk menganalisis penggunaan bahasa dan bentuk-bentuk pemikiran. Ditemukan oleh Aristoteles bahwa bahasa sangat terkait dengan penalaran manusia; bahwa bahasa adalah lambang pemikiran; bahwa terdapat kaidah-kaidah berpikir yang universal dan dapat menguji kesahihan bentuk-bentuk penalaran.
Mengenai bentuk penalaran, Aristoteles juga menemukan dua (2) alur atau cara berpikir, yaitu analitika dan dialektika. Analitika merupakan cara berpikir yang bertitik tolak dari putusan-putusan yang benar lalu membuat kesimpulan. Dialektika merupakan cara berpikir yang bertitik tolak dari hipotesa menuju penyimpulan yang bersifat mungkin. Dua istilah ini, analitika dan dialektika, kini menjadi bagian dari ilmu yang sekarang disebut logika. Oleh karena itu, Aristoteles boleh dipandang sebagai penemu logika yang memainkan peranan penting dalam sejarah intelektual umat manusia. Aristoteles sendiri tidak menyebutnya dengan logika melainkan analitika. Hal ini menunjukkan kecendrungan cara berpikir Aristoteles yang analitik yang dicirikan dengan keketatan dan jelasnya penggunaan term-term.
Menurut McKeon dalam Introduction to Aristotle (The Modern Library, New York, 1947), tulisan-tulisan logika Aristoteles terdapat pada enam buku yang kemudian secara tradisi dikelompokkan menjadi sebuah nama, Organon. Keenam buku asli Aristoteles yang membahas logika itu adalah Categories, On Interpretation, Prior Analytics, Posterior Analytics, Topics, dan On Sophistical Refutations. Buku yang disebut terakhir inilah, On Sophistical Refutations, membeberkan kesalahan-kesalahan penalaran (fallacious argument) yang dilakukan oleh kaum Sofisme. Dalam buku itu, Aristoteles tidak luput pula menyerang kaun Sofis dengan menyebutkan 13 tipe kesesatan dengan perincian: enam (6) kesesatan karena bahasa dan tujuh (7) kesesatan relevansi mengenai materi penalaran
Sebelum Aristoteles, Socrates dan Plato telah menggunakan prinsip-prinsip logika dalama rgumen-argumen mereka, bahkan, termasuk kaum Sofis, meski yang terakhir ini memakainya secara keliru untuk menyesatkan penalaran. Seperti yang telah diuraikan dalam pembahasan sebelumnya, pertanyaan-pertanyaan atau pernyataan-pernyataan Socrates telah mengandung unsur-unsur logika. Misalnya, pernyataan Socrates: "Setiap kebajikan adalah kesalehan, tapi tidak setiap kesalehan adalah kebajikan", telah mempekenalkan pengertian genus (kesalehan) dan spesies (kebajikan), dua konsep/pengertian yang kerap dipakai dalam logika Aristoteles. Kalimat Socrates itu identik dengan pernyataan logika: "Setiap anjing adalah binatang, tapi tidak setiap binatang adalah anjing. Karena, binatang adalah genus, sedangkan anjing adalah spesies atau anggota dari genus binatang
Upaya pencarian definisi umum pengertian-pengertian etis Socrates juga telah mengandung makna identitas dari masing-masing pengertian etis tersebut. Lalu, oleh Aristoteles pengertian-pengertian ini diperluas mencakup entitas-entitas lain, tidak terbatas pada etika. Dengan menganalisis definisi, spesies, genus, muncullah istilah kategori yang didefinisikan sebagai 'ultimate concept', yaitu pengertian yang sifatnya paling umum sehingga tidak bisa diturunkan dari pengertian lain. Ada sepuluh (10) kategori menurut Aristoteles, yaitu substansi (contoh: manusia), kuantitas (contoh: dua), kualitas (bagus), relasi (separuh), tempat (di toko), waktu (sekarang), keadaan (berdiri), posesi (bersepatu), aksi (membakar), dan pasivitas (terbakar). Pengaruh ajaran Plato juga nampak dalam buku Aristoteles, Prior Analytics. Dalam buku itu termuat bahwa Aristoteles menemukan bentuka penalaran yang bergerak dari universal ke partikular yang disebut dengan silogisme (syllogismos=syllogismos). Silogisme adalah pola berpikir deduktif yang memiliki kebenaran pasti dan niscaya; berangkat dari hal-hal umum menuju hal-hal khusus. Kesahihan deduksi tidak tergantung kepada pengalaman inderawi, tapi semata-mata kepada konsistensi rasio.
Dengan demikian, silogisme Aristoteles boleh dipandang sebagai perkembangan dari "silogisme lemah" Plato, dengan pengertian bahwa prinsip silogisme Aristoteles telah digunakan secara umum dan sistematis. Berikut disajikan perbandingan keduanya
Silogisme lemah Plato:
Dunia Idea-Idea adalah universal
Keadilan mengandung Ideal
Jadi, keadilan mengandung (nilai) universal
Silogisme umum Aristoteles:
Semua manusia akan mati (Premis mayor)
Socrates adalah manusia (Premis minor)
Jadi, Socrates akan mati (Konklusi)
SILOGISME HIPOTETIS
Silogisme hipotetis adalah silogisme yang memiliki premis mayor berupa proposisi hipotetis (jika), sementara premis minor dan kesimpulannya berupa proposisi kategoris.
Struktur Silogisme
Sebuah silogisme terdiri atas tiga proposisi yaitu dua proposisi yang disajikan dan sebuah proposisi yang ditariknya. Proposisi yang disajikan dinamai premis mayor dan premis minor, sedangkan kesimpulannya dinamai konklusi. Setiap proposisi terdiri atas dua term. Oleh karena itu, silogisme harus mempunyai enam term. Sebenarnya, silogisme hanya memiliki tiga term, karena untuk masing-masing dinyatakan dua kali. P konklusi disebut term mayor, sedang S-nya disebut term minor, dan term yang sama-sama terdapat pada kedua proposisi disebut term pnengah. Term penengah ini merupakan factor terpenting dalam silogisme, karena penyebab kedua premis dapat saling berhubungan sehingga menghasilkan konklusi. Dengan perkataan lain, term penengah menetapkan hubungan term mayor dengan term monir.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam silogisme yaitu:
(1) Premis mayor disajikan terlebih dahulu, lalu diikuti premis minor;
(2) term penengah dilambangkan oleh M;
(3) term mayor dilambangkan oleh P; dan
(4) term minor dilambangkan oleh S.
Pembagian Silogisme
Secara garis, silogisme dapat dibedakan atas dua macam yatu silogisme murni dan silogisme campuran, silogisme mempunyai hubungan yang sama pada proposisinya. Kebalikanya, silogisme campuran memiliki hubungan yang berbeda pada proposisinya.
Silogisme murni dapat dibedakan lagi atas: (1) silogisme murni kategoris (semua proposisi pembentuknya kategoris) ; (2) silogisme murni hipotesis (semua proposisi pembentuknya hipotesis) ; dan (3) silogisme murni disjunktif (semua proposisi pembentuknya desjunktif).
Silogisme campuran dibedakan atas:
(1) Silogisme campuran hipotesis kategori (premis mayor hipotesis, premis minor kategori dan konklusinya kategoris) ; (2) silogisme campuran kategoris disjunktif (premis mayor disjunktif, permis minor kategoris, konklusinya kategoris) ; dan (3) silogisme campuran dilema (premis mayornya hipotesis, premis minor disjunktif, dan konklusinya kategoris atau disjunktif).
Prinsip Dasar Silogisme
(2) Ada dua prinsip dasar dalam silogisme.
(3) (1) Terdapat dua buah term, keduanya mempunyai hubungan dengan term lain, maka kedua term itu satu sama lainnya memiliki hubungan pula (A = C; B = C; ... A = C).
(4) Contohnya : Pak Ewoy adalah ayah Ewey
(5) Pak Ewoy adalah guru SD
(6) Jadi, ayah Ewoy adalah guru SD
(7) (2) Terdapat dua buah term, satu di antaranya mempunyai hubungan dengan sebuah term ketiga, sedangkan term yang satu lagi tidak, maka kedua term itu tidak mempunyai hubungan satu sama lain (A = C; B = C; ... A = B).
(8) Contoh : Ani bukanlah putrid Pak Ano
(9) Puteri Pak Ano sngatlah cantik
(10) Jadi, Ani tidaklah cantik
1. Silogisme Kondisional
Adalah silogisme yang mempunyai premis mayor berupa proposisi kondisional, sementara premis minor dan kesimpulannya berupa proposisi kategoris. Contoh:
Jika ada hidup, maka ada perjuangan
Hidup ini ada
Jadi, ada perjuangan
Catatan: Pada kalimat “Jika ada hidup, maka ada perjuangan”
Jika ada hidup --> ANTESEDENS
maka ada perjuangan --> KONSEKUENS
1.1 Modus Ponen
Jika antesedens cocok untuk premis minor, maka konsekuensnya harus cocok pula dalam kesimpulannya. Kebenaran yang memengaruhi antesedens memengaruhi kebenaran konsekuensnya.
Contoh 1:
Jika seseorang mengidap kanker, maka ia sakit parah
Adit mengidap kanker
Jadi, Adit sakit parah
Contoh 2:
Jika seseorang mengidap AIDS, maka ia mengidap penyakit yang menyedihkan
Fahmi tidak mengidap AIDS
Jadi, ia tidak mengidap penyakit yang menyedihkan
1.2 Modul Tollens
Yaitu jika:
1. konsekuens tidak sesuai maka antesedens harus tidak sesuai
2. jika konsekuens benar, maka antesedens dapat benar dan dapat pula salah
Contoh 1:
Jika seseorang mengidap kanker tulang, ia dapat dinyatakan sakit keras
Maria tidak sakit keras
Jadi, Maria tidak mengidap sakit kanker tulang
Contoh 2:
Jika seseorang menderita rabun jauh, maka ia memerlukan kacamata
Juan memerlukan kacamata
Jadi, ia menderita rabun jauh
2. Silogisme Disjungtif
Adalah silogisme yang memiliki premis mayor berupa proposisi disjungtif (atau), sedangkan premis minor dan kesempulannya berupa proposisi kategoris.
Contoh 1:
Munir akan pergi kuliah atau nonton film
Ia ternyata pergi kuliah
Jadi, ia tidak pergi nonton film.
Contoh 2:
Semua napi bersifat manusiawi atau kejam
Napi Jupika itu kejam
jadi, ia itu tidak manusiawi
Silogisme hipotesis adalah model argumentasi yang premis mayornya berupa proposisi kondisional. Premis mayor ini terdiri dari dua bagian: bagian pertama mengandung syarat (sebab) yang dimulai dengan “jika…”; lazimnya disebut antesedens, dan bagian kedua mengandung apa yang disyaratkan (akibat) yang dimulai dengan “maka…”; lazimnya disebut konsekuens. Dalam logika, premis mayor dari argumen ini biasanya tersusun dalam empat pola, yakni : a) “jika A, maka B” b) “jika A, maka bukan B” c) “jika bukan A, maka B” d)“jika bukan A, maka bukan B”. Argumen kondisional dengan premis mayor yang tersusun dalam empat pola itu, dikenal dalam dua jenis, yakni argumentasi kondisional dalam arti luas dan argumentasi kondisional dalam arti sempit. Jika mahasiswa sudah memahami silogisme hipotesis secara teknis, maka atas dasar berbagai pertimbangan pikiran, mahasiswa dapat menghindarkan diri dari perilaku plagiarisme.
Dari pembahasan diatas dapat kita ketahui bahwa untuk dapat berfikir logis, terlebih dahulu mahasiswa perlu memahami kaidah-kaidahnya. Salah satunya ialah memahami tentang silogisme hipotesis dan komponen-komponen pendukungnya. Dengan memahaminya, maka kita dapat menerapkanya dalam berbagai kegiatan akademik. Hal ini bukan tidak mungkin, akan membantu mahasiswa untuk dapat berpikir tepat dan logis serta mencegah dari tindakan plagiarisme yang sangat di kecam dalam lingkungan perguruan tinggi.
. Silogisme Hipotesis
Silogisme yang terdiri atas premis mayor yang berproposisi konditional hipotesis. Konditional hipotesis yaitu, bila premis minornya membenarkan anteseden, simpulannya membenarkan konsekuen. Bila minornya menolak anteseden, simpulannya juga menolak konsekuen.
Contoh :
My : Jika tidak ada air, manusia akan kehausan.
Mn : Air tidak ada.
K : Jadi, Manusia akan kehausan.
My : Jika tidak ada udara, makhluk hidup akan mati.
Mn : Makhluk hidup itu mati.
K : Makhluk hidup itu tidak mendapat udara.
contoh dari kalimat Silogisme Hipotesa :
1.kendaraan bermotor yang berjalan pasti butuh bensin
motor butuh bensin jadi motor bisa berjalan
jika tidak dijalankan maka tidak butuh bensin
motor tidak dijalankan jadi motor tidak butuh bensin
2.Mahluk hidup yang bernapas pasti hidup
mahluk hidup bernapas
jadi yang bernapas mahluk hidup
-Jika saham dijual menguntungkan.
Saham dijual akan menguntungkan.
Jadi saham menguntungkan.
-jika inflasi terjadi harga2 barang tinggi.
Inflasi terjadi maka harga2 barang akan tinggi.
Jadi inflasi menyebabkan harga barang tinggi.
Silogisme alternatif.
-Joko adalah seorang manajer atau karyawan.
Joko adalah seorang karyawan.
Jadi joko bukan seorang manajer.
-Bank syariah adalah bank yamg menggunakan tingkat suku bunga atau bagi hasil.
Bank syariah adalah bank yang menggunakan sistem bagi hasil.
Jadi Bank Syariah bukan bank yang menggunakan tingkat suku bunga.
Jika air dimasukkan ke dalam kulkas akan menjadi dingin
Air dimasukkan ke dalam kulkas sehingga menjadi dingin
Jadi, jika air tidak dimasukan ke dalam kulkas maka air tidak akan menjadi dingin
Contoh :
Jika hari ini cerah , saya akan ke rumah kakek ( premis mayor )
Hari ini cerah ( premis minor )
Maka saya akan kerumah kakek ( kesimpulan ).
Silogisme hipotesis yang premis minornya mengakui bagian konsekuen
Contoh :
Jika hutan banyak yang gundul , maka akan terjadi global warming ( premis mayor )
Sekarang terjadi global warming ( premis minor )
Maka hutan banyak yang gundul ( kesimpulan ).
Silogisme hipotesis yang premis minornya mengingkari antecedent
Contoh :
Jika pembuatan karya tulis ilmiah belum di persiapkan dari sekarang, maka hasil tidak
akan maksimal
pembuatan karya ilmiah telah di persiapkan
maka hasil akan maksimal
Silogisme hipotesis yang premis minornya mengingkari konsekuen
Contoh :
Bila presiden Mubarak tidak turun , Para demonstran akan turun ke jalan
Para demonstran akan turun ke jalan
Jadi presiden Mubarak tidak turun.
Kaidah silogisme hipotesis
Mengambil konklusi dari silogisme hipotetik jauh lebih mudah dibanding dengan silogisme kategorik. Tetapi yang penting di sini dalah menentukan ‘kebenaran konklusinya bila premis-premisnya merupakan pernyataan yang benar.
Bila antecedent kita lambangkan dengan A dan konsekuen .engan B, jadwal hukum silogisme hipotetik adalah:
1) Bila A terlaksana maka B juga terlaksana.
2) Bila A tidak terlaksana maka B tidak terlaksana. (tidak sah = salah)
3) Bila B terlaksana, maka A terlaksana. (tidak sah = salah)
4) Bila B tidak terlaksana maka A tidak terlaksana.
My : jika tidak ada uang manusia sangat kesulitan tuk memenuhi kebutuhan hidupnya
Mn : Uang tidak ada
K : jadi, manusia akan kesulitan tuk memenuhi kebutuhan hidupnya
Pedebatan adu argumentasi yang terjadi antara Socrates dan Plato dengan kaum Sofis (kelompok guru profesional di masyarakat Yunani abad ke-6 SM) menjadi kajian yang sangat menarik bagi Aristoteles untuk menganalisis penggunaan bahasa dan bentuk-bentuk pemikiran. Ditemukan oleh Aristoteles bahwa bahasa sangat terkait dengan penalaran manusia; bahwa bahasa adalah lambang pemikiran; bahwa terdapat kaidah-kaidah berpikir yang universal dan dapat menguji kesahihan bentuk-bentuk penalaran.
Mengenai bentuk penalaran, Aristoteles juga menemukan dua (2) alur atau cara berpikir, yaitu analitika dan dialektika. Analitika merupakan cara berpikir yang bertitik tolak dari putusan-putusan yang benar lalu membuat kesimpulan. Dialektika merupakan cara berpikir yang bertitik tolak dari hipotesa menuju penyimpulan yang bersifat mungkin. Dua istilah ini, analitika dan dialektika, kini menjadi bagian dari ilmu yang sekarang disebut logika. Oleh karena itu, Aristoteles boleh dipandang sebagai penemu logika yang memainkan peranan penting dalam sejarah intelektual umat manusia. Aristoteles sendiri tidak menyebutnya dengan logika melainkan analitika. Hal ini menunjukkan kecendrungan cara berpikir Aristoteles yang analitik yang dicirikan dengan keketatan dan jelasnya penggunaan term-term.
Menurut McKeon dalam Introduction to Aristotle (The Modern Library, New York, 1947), tulisan-tulisan logika Aristoteles terdapat pada enam buku yang kemudian secara tradisi dikelompokkan menjadi sebuah nama, Organon. Keenam buku asli Aristoteles yang membahas logika itu adalah Categories, On Interpretation, Prior Analytics, Posterior Analytics, Topics, dan On Sophistical Refutations. Buku yang disebut terakhir inilah, On Sophistical Refutations, membeberkan kesalahan-kesalahan penalaran (fallacious argument) yang dilakukan oleh kaum Sofisme. Dalam buku itu, Aristoteles tidak luput pula menyerang kaun Sofis dengan menyebutkan 13 tipe kesesatan dengan perincian: enam (6) kesesatan karena bahasa dan tujuh (7) kesesatan relevansi mengenai materi penalaran
Sebelum Aristoteles, Socrates dan Plato telah menggunakan prinsip-prinsip logika dalama rgumen-argumen mereka, bahkan, termasuk kaum Sofis, meski yang terakhir ini memakainya secara keliru untuk menyesatkan penalaran. Seperti yang telah diuraikan dalam pembahasan sebelumnya, pertanyaan-pertanyaan atau pernyataan-pernyataan Socrates telah mengandung unsur-unsur logika. Misalnya, pernyataan Socrates: "Setiap kebajikan adalah kesalehan, tapi tidak setiap kesalehan adalah kebajikan", telah mempekenalkan pengertian genus (kesalehan) dan spesies (kebajikan), dua konsep/pengertian yang kerap dipakai dalam logika Aristoteles. Kalimat Socrates itu identik dengan pernyataan logika: "Setiap anjing adalah binatang, tapi tidak setiap binatang adalah anjing. Karena, binatang adalah genus, sedangkan anjing adalah spesies atau anggota dari genus binatang
Upaya pencarian definisi umum pengertian-pengertian etis Socrates juga telah mengandung makna identitas dari masing-masing pengertian etis tersebut. Lalu, oleh Aristoteles pengertian-pengertian ini diperluas mencakup entitas-entitas lain, tidak terbatas pada etika. Dengan menganalisis definisi, spesies, genus, muncullah istilah kategori yang didefinisikan sebagai 'ultimate concept', yaitu pengertian yang sifatnya paling umum sehingga tidak bisa diturunkan dari pengertian lain. Ada sepuluh (10) kategori menurut Aristoteles, yaitu substansi (contoh: manusia), kuantitas (contoh: dua), kualitas (bagus), relasi (separuh), tempat (di toko), waktu (sekarang), keadaan (berdiri), posesi (bersepatu), aksi (membakar), dan pasivitas (terbakar). Pengaruh ajaran Plato juga nampak dalam buku Aristoteles, Prior Analytics. Dalam buku itu termuat bahwa Aristoteles menemukan bentuka penalaran yang bergerak dari universal ke partikular yang disebut dengan silogisme (syllogismos=syllogismos). Silogisme adalah pola berpikir deduktif yang memiliki kebenaran pasti dan niscaya; berangkat dari hal-hal umum menuju hal-hal khusus. Kesahihan deduksi tidak tergantung kepada pengalaman inderawi, tapi semata-mata kepada konsistensi rasio.
Dengan demikian, silogisme Aristoteles boleh dipandang sebagai perkembangan dari "silogisme lemah" Plato, dengan pengertian bahwa prinsip silogisme Aristoteles telah digunakan secara umum dan sistematis. Berikut disajikan perbandingan keduanya
Silogisme lemah Plato:
Dunia Idea-Idea adalah universal
Keadilan mengandung Ideal
Jadi, keadilan mengandung (nilai) universal
Silogisme umum Aristoteles:
Semua manusia akan mati (Premis mayor)
Socrates adalah manusia (Premis minor)
Jadi, Socrates akan mati (Konklusi)
SILOGISME HIPOTETIS
Silogisme hipotetis adalah silogisme yang memiliki premis mayor berupa proposisi hipotetis (jika), sementara premis minor dan kesimpulannya berupa proposisi kategoris.
Struktur Silogisme
Sebuah silogisme terdiri atas tiga proposisi yaitu dua proposisi yang disajikan dan sebuah proposisi yang ditariknya. Proposisi yang disajikan dinamai premis mayor dan premis minor, sedangkan kesimpulannya dinamai konklusi. Setiap proposisi terdiri atas dua term. Oleh karena itu, silogisme harus mempunyai enam term. Sebenarnya, silogisme hanya memiliki tiga term, karena untuk masing-masing dinyatakan dua kali. P konklusi disebut term mayor, sedang S-nya disebut term minor, dan term yang sama-sama terdapat pada kedua proposisi disebut term pnengah. Term penengah ini merupakan factor terpenting dalam silogisme, karena penyebab kedua premis dapat saling berhubungan sehingga menghasilkan konklusi. Dengan perkataan lain, term penengah menetapkan hubungan term mayor dengan term monir.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam silogisme yaitu:
(1) Premis mayor disajikan terlebih dahulu, lalu diikuti premis minor;
(2) term penengah dilambangkan oleh M;
(3) term mayor dilambangkan oleh P; dan
(4) term minor dilambangkan oleh S.
Pembagian Silogisme
Secara garis, silogisme dapat dibedakan atas dua macam yatu silogisme murni dan silogisme campuran, silogisme mempunyai hubungan yang sama pada proposisinya. Kebalikanya, silogisme campuran memiliki hubungan yang berbeda pada proposisinya.
Silogisme murni dapat dibedakan lagi atas: (1) silogisme murni kategoris (semua proposisi pembentuknya kategoris) ; (2) silogisme murni hipotesis (semua proposisi pembentuknya hipotesis) ; dan (3) silogisme murni disjunktif (semua proposisi pembentuknya desjunktif).
Silogisme campuran dibedakan atas:
(1) Silogisme campuran hipotesis kategori (premis mayor hipotesis, premis minor kategori dan konklusinya kategoris) ; (2) silogisme campuran kategoris disjunktif (premis mayor disjunktif, permis minor kategoris, konklusinya kategoris) ; dan (3) silogisme campuran dilema (premis mayornya hipotesis, premis minor disjunktif, dan konklusinya kategoris atau disjunktif).
Prinsip Dasar Silogisme
(2) Ada dua prinsip dasar dalam silogisme.
(3) (1) Terdapat dua buah term, keduanya mempunyai hubungan dengan term lain, maka kedua term itu satu sama lainnya memiliki hubungan pula (A = C; B = C; ... A = C).
(4) Contohnya : Pak Ewoy adalah ayah Ewey
(5) Pak Ewoy adalah guru SD
(6) Jadi, ayah Ewoy adalah guru SD
(7) (2) Terdapat dua buah term, satu di antaranya mempunyai hubungan dengan sebuah term ketiga, sedangkan term yang satu lagi tidak, maka kedua term itu tidak mempunyai hubungan satu sama lain (A = C; B = C; ... A = B).
(8) Contoh : Ani bukanlah putrid Pak Ano
(9) Puteri Pak Ano sngatlah cantik
(10) Jadi, Ani tidaklah cantik
1. Silogisme Kondisional
Adalah silogisme yang mempunyai premis mayor berupa proposisi kondisional, sementara premis minor dan kesimpulannya berupa proposisi kategoris. Contoh:
Jika ada hidup, maka ada perjuangan
Hidup ini ada
Jadi, ada perjuangan
Catatan: Pada kalimat “Jika ada hidup, maka ada perjuangan”
Jika ada hidup --> ANTESEDENS
maka ada perjuangan --> KONSEKUENS
1.1 Modus Ponen
Jika antesedens cocok untuk premis minor, maka konsekuensnya harus cocok pula dalam kesimpulannya. Kebenaran yang memengaruhi antesedens memengaruhi kebenaran konsekuensnya.
Contoh 1:
Jika seseorang mengidap kanker, maka ia sakit parah
Adit mengidap kanker
Jadi, Adit sakit parah
Contoh 2:
Jika seseorang mengidap AIDS, maka ia mengidap penyakit yang menyedihkan
Fahmi tidak mengidap AIDS
Jadi, ia tidak mengidap penyakit yang menyedihkan
1.2 Modul Tollens
Yaitu jika:
1. konsekuens tidak sesuai maka antesedens harus tidak sesuai
2. jika konsekuens benar, maka antesedens dapat benar dan dapat pula salah
Contoh 1:
Jika seseorang mengidap kanker tulang, ia dapat dinyatakan sakit keras
Maria tidak sakit keras
Jadi, Maria tidak mengidap sakit kanker tulang
Contoh 2:
Jika seseorang menderita rabun jauh, maka ia memerlukan kacamata
Juan memerlukan kacamata
Jadi, ia menderita rabun jauh
2. Silogisme Disjungtif
Adalah silogisme yang memiliki premis mayor berupa proposisi disjungtif (atau), sedangkan premis minor dan kesempulannya berupa proposisi kategoris.
Contoh 1:
Munir akan pergi kuliah atau nonton film
Ia ternyata pergi kuliah
Jadi, ia tidak pergi nonton film.
Contoh 2:
Semua napi bersifat manusiawi atau kejam
Napi Jupika itu kejam
jadi, ia itu tidak manusiawi
Silogisme hipotesis adalah model argumentasi yang premis mayornya berupa proposisi kondisional. Premis mayor ini terdiri dari dua bagian: bagian pertama mengandung syarat (sebab) yang dimulai dengan “jika…”; lazimnya disebut antesedens, dan bagian kedua mengandung apa yang disyaratkan (akibat) yang dimulai dengan “maka…”; lazimnya disebut konsekuens. Dalam logika, premis mayor dari argumen ini biasanya tersusun dalam empat pola, yakni : a) “jika A, maka B” b) “jika A, maka bukan B” c) “jika bukan A, maka B” d)“jika bukan A, maka bukan B”. Argumen kondisional dengan premis mayor yang tersusun dalam empat pola itu, dikenal dalam dua jenis, yakni argumentasi kondisional dalam arti luas dan argumentasi kondisional dalam arti sempit. Jika mahasiswa sudah memahami silogisme hipotesis secara teknis, maka atas dasar berbagai pertimbangan pikiran, mahasiswa dapat menghindarkan diri dari perilaku plagiarisme.
Dari pembahasan diatas dapat kita ketahui bahwa untuk dapat berfikir logis, terlebih dahulu mahasiswa perlu memahami kaidah-kaidahnya. Salah satunya ialah memahami tentang silogisme hipotesis dan komponen-komponen pendukungnya. Dengan memahaminya, maka kita dapat menerapkanya dalam berbagai kegiatan akademik. Hal ini bukan tidak mungkin, akan membantu mahasiswa untuk dapat berpikir tepat dan logis serta mencegah dari tindakan plagiarisme yang sangat di kecam dalam lingkungan perguruan tinggi.
. Silogisme Hipotesis
Silogisme yang terdiri atas premis mayor yang berproposisi konditional hipotesis. Konditional hipotesis yaitu, bila premis minornya membenarkan anteseden, simpulannya membenarkan konsekuen. Bila minornya menolak anteseden, simpulannya juga menolak konsekuen.
Contoh :
My : Jika tidak ada air, manusia akan kehausan.
Mn : Air tidak ada.
K : Jadi, Manusia akan kehausan.
My : Jika tidak ada udara, makhluk hidup akan mati.
Mn : Makhluk hidup itu mati.
K : Makhluk hidup itu tidak mendapat udara.
contoh dari kalimat Silogisme Hipotesa :
1.kendaraan bermotor yang berjalan pasti butuh bensin
motor butuh bensin jadi motor bisa berjalan
jika tidak dijalankan maka tidak butuh bensin
motor tidak dijalankan jadi motor tidak butuh bensin
2.Mahluk hidup yang bernapas pasti hidup
mahluk hidup bernapas
jadi yang bernapas mahluk hidup
-Jika saham dijual menguntungkan.
Saham dijual akan menguntungkan.
Jadi saham menguntungkan.
-jika inflasi terjadi harga2 barang tinggi.
Inflasi terjadi maka harga2 barang akan tinggi.
Jadi inflasi menyebabkan harga barang tinggi.
Silogisme alternatif.
-Joko adalah seorang manajer atau karyawan.
Joko adalah seorang karyawan.
Jadi joko bukan seorang manajer.
-Bank syariah adalah bank yamg menggunakan tingkat suku bunga atau bagi hasil.
Bank syariah adalah bank yang menggunakan sistem bagi hasil.
Jadi Bank Syariah bukan bank yang menggunakan tingkat suku bunga.
Jika air dimasukkan ke dalam kulkas akan menjadi dingin
Air dimasukkan ke dalam kulkas sehingga menjadi dingin
Jadi, jika air tidak dimasukan ke dalam kulkas maka air tidak akan menjadi dingin
Contoh :
Jika hari ini cerah , saya akan ke rumah kakek ( premis mayor )
Hari ini cerah ( premis minor )
Maka saya akan kerumah kakek ( kesimpulan ).
Silogisme hipotesis yang premis minornya mengakui bagian konsekuen
Contoh :
Jika hutan banyak yang gundul , maka akan terjadi global warming ( premis mayor )
Sekarang terjadi global warming ( premis minor )
Maka hutan banyak yang gundul ( kesimpulan ).
Silogisme hipotesis yang premis minornya mengingkari antecedent
Contoh :
Jika pembuatan karya tulis ilmiah belum di persiapkan dari sekarang, maka hasil tidak
akan maksimal
pembuatan karya ilmiah telah di persiapkan
maka hasil akan maksimal
Silogisme hipotesis yang premis minornya mengingkari konsekuen
Contoh :
Bila presiden Mubarak tidak turun , Para demonstran akan turun ke jalan
Para demonstran akan turun ke jalan
Jadi presiden Mubarak tidak turun.
Kaidah silogisme hipotesis
Mengambil konklusi dari silogisme hipotetik jauh lebih mudah dibanding dengan silogisme kategorik. Tetapi yang penting di sini dalah menentukan ‘kebenaran konklusinya bila premis-premisnya merupakan pernyataan yang benar.
Bila antecedent kita lambangkan dengan A dan konsekuen .engan B, jadwal hukum silogisme hipotetik adalah:
1) Bila A terlaksana maka B juga terlaksana.
2) Bila A tidak terlaksana maka B tidak terlaksana. (tidak sah = salah)
3) Bila B terlaksana, maka A terlaksana. (tidak sah = salah)
4) Bila B tidak terlaksana maka A tidak terlaksana.
My : jika tidak ada uang manusia sangat kesulitan tuk memenuhi kebutuhan hidupnya
Mn : Uang tidak ada
K : jadi, manusia akan kesulitan tuk memenuhi kebutuhan hidupnya
Rabu, 30 Maret 2011
kelompok 5 dan 6 pancasila
PANCASILA SEBAGAI ETIKA POLITIK
Dalam pelaksanaan dan penyelenggaraan
Negara etika politik menuntut agar kekuasaan dalam negara dijalankan sesuai dengan :
(1) asas legalitas (legitimasi hukum), yaitu dijalankan sesuai dengan hukum yang berlaku,
(2) disahkan dan dijalankan secara demokratis (legitimasi demokrastis).
(3) dilaksanakan berdasarkan prinsip-prinsip moral atau tidak bertentangan dengannya (legitimasi moral) ( Suseno, 1987: 115).
-Pengertian etika sebagai salah satu cabang filsafat praktis,
berdasarkan teori-teori etika dikembangkan pengertian pancasila sebagai sistem etika.
Dalam pembagian cabang-cabang ilmu pengetahuan, etika adalah anak cabang dari filsafat. Masuk dalam kategori filsafat praktis. Pembahasannya langsung mengarah pada tindakan dan bagaimana manusia harus berbuat. Filsafat praktis ini diupayakan untuk memberi pemahaman pada manusia dalam mengarahkan tindakannya. Begitulah etika sebagai bagian dari filsafat praktis bekerja. Kemudian pun etika masih dibagi lagi menjadi etika individual dan etika sosial. Mengingat manusia memang memiliki kedua dimensi itu. Sebagai individu dan makhluk sosial. Sebagai individu manusia memiliki kewajiban-kewajiban terhadap dirinya sendiri, terhadap Tuhan, dan wilayah-wilayah hidup mereka yang berkenaan dengan sisi individual. Sedangkan sebagai makhluk sosial, manusia diarahkan untuk mengatur hidup sesuai dengan garis kodrat mereka sebagai makhluk sosial, berkenaan dengan nilai-nilai moral yang menentukan sikap dan tindakan antarmanusia.
Pancasila adalah sebagai dasar negara Indonesia, memegang peranan penting dalam setiap aspek kehidupan masyarakat Indonesia. Pancasila banyak memegang peranan yang sangat penting bagi kehidupan bangsa Indonesia, salah satunya adalah “Pancasila sebagai suatu sistem etika”.Di dunia internasional bangsa Indonesia terkenal sebagai salah satu negara yang memiliki etika yang baik, rakyatnya yang ramah tamah, sopan santun yang dijunjung tinggi dan banyak lagi, dan pancasila memegang peranan besar dalam membentuk pola pikir bangsa ini sehingga bangsa ini dapat dihargai sebagai salah satu bangsa yang beradab didunia.Kecenderungan menganggap acuh dan sepele akan kehadiran pancasila diharapkan dapat ditinggalkan. Karena bangsa yang besar adalah bangsa yang beradab. Pembentukan etika bukan hal yang susah dan bukan hal yang gampang, karena berasal dari tingkah laku dan hati nurani.
Etika merupakan cabang falsafah dan sekaligus merupakan suatu cabang dari ilmu-ilmu kemanusiaan (humaniora). Sebagai cabang falsafah ia membahas sistem-sistem pemikiran yang mendasar tentang ajaran dan pandangan moral. Sebagai cabang ilmu ia membahas bagaimana dan mengapa kita mengikuti suatu ajaran moral tertentu. Etika sebagai ilmu dibagi dua, yaitu etika umum dan etika khusus.
*Etika umum membahas prinsip-prinsip umum yang berlaku bagi setiap tindakan manusia. Dalam falsafah Barat dan Timur, seperti di Cina dan , seperti dalam Islam, aliran-aliran pemikiran etika beranekaragam. Tetapi pada prinsipnya membicarakan asas-asas dari tindakan dan perbuatan manusia, serta system nilai apa yang terkandung di dalamnya.
*Etika khusus dibagi menjadi dua yaitu etika individual dan etika sosial.
Etika indvidual membahas kewajiban manusia terhadap dirinya sendiri dan dengan kepercayaan agama yang dianutnya serta panggilan nuraninya, kewajibannya dan tanggungjawabnya terhadap Tuhannya. Etika sosial di lain hal membahas kewajiban serta norma-norma social yang seharusnya dipatuhi dalam hubungan sesama manusia, masyarakat, bangsa dan negara. Etika sosial meliputi cabang-cabang etika yang lebih khusus lagi seperti etika keluarga, etika profesi, etika bisnis, etika lingkungan, etika pendidikan, etika kedokteran, etika jurnalistik, dan etika politik. Etika politik sebagai cabang dari etika sosial dengan demikian membahas kewajiban dan norma-norma dalam kehidupan politik, yaitu bagaimana seseorang dalam suatu masyarakat kenegaraan ( yang menganut system politik tertentu) berhubungan secara politik dengan orang atau kelompok masyarakat lain. Dalam melaksanakan hubungan politik itu seseorang harus mengetahui dan memahami norma-norma dan kewajiban-kewajiban yang harus dipatuhi.Dan pancasila memegang peranan dalam perwujudan sebuah sistem etika yang baik di negara ini. Disetiap saat dan dimana saja kita berada kita diwajibkan untuk beretika disetiap tingkah laku kita. Seperti tercantum di sila ke dua “ kemanusian yang adil dan beadab” tidak dapat dipungkiri bahwa kehadiran pancasila dalam membangun etika bangsa ini sangat berandil besar, Setiap sila pada dasarnya merupakan azas dan fungsi sendiri-sendiri, namun secara keseluruhan merupakan suatu kesatuan yang sistematik. Pancasila adalah suatu kesatuan yang majemuk tunggal, setiap sila tidak dapat berdiri sendiri terlepas dari sila lainnya, diantara sila satu dan lainnya tidak saling bertentangan.Inti dan isi Pancasila adalah manusia monopluralis yang memiliki unsur-unsur susunan kodrat (jasmani –rohani), sifat kodrat (individu-makhluk sosial), kedudukan kodrat sebagai pribadi berdiri sendiri, yaitu makhluk Tuhan Yang Maha Esa.Unsur-unsur hakekat manusia merupakan suatu kesatuan yang bersifat organis dan harmonis, dan setiap unsur memiliki fungsi masing-masing namun saling berhubungan. Pancasila merupakan penjelmaan hakekat manusia monopluralis sebagai kesatuan organis.
Dalam pembentukan sistem etika dikenal namanya nilai, norma dan moral. Mari kita membahas pengertian tiap-tiapnya, dan hubungan antaranya.
a. PengertianNilai : Sifat atau kualitas yang melekat pada suatu obyek, bukan obyek itu sendiriNorma : Aturan tingkah laku yang idealMoral : Integritas dan martabat pribadi manusiaSedangkan etika sendiri memiliki makna suatu pemikiran kritis dan mendasar tentang ajaran dan pandangan moral.
b. Hubungan nilai, norma dan moral nilai, norma dan moral langsung maupun tidak langsung memiliki hubungan yang cukup erat, karena masing-masing akan menentukan etika bangsa ini. Hubungan antarnya dapat diringkas sebagai berikut :
1. Nilai: kualitas dari suatu yang bermanfaat bagi kehidupan manusia (lahir dan batin). - Nilai bersifat abstrak hanya dapat dipahami, dipikirkan, dimengerti dan dihayati oleh manusia;- Nilai berkaitan dengan harapan, cita-cita, keinginan, dan segala sesuatu pertimbangan batiniah manusia- Nilai dapat bersifat subyektif bila diberikan olehs ubyek, dan bersifat obyektif bila melekat pada sesuatu yang terlepasd arti penilaian manusia
2. Norma: wujud konkrit dari nilai, yang menuntun sikap dan tingkah laku manusia. Norma hokum merupakan norma yang paling kuat keberlakuannya karena dapat dipaksakan oleh suatu kekuasaan eksternal, misalnya penguasa atau penegak hukum
3.Nilai dan norma senantiasa berkaitan dengan moral dan etika
4.Makna moral yang terkandung dalam kepribadian seseorang akan tercermin pada sikap dan -tingkah lakunya. Norma menjadi penuntun sikap dan tingkah laku manusia.
5.Moral dan etika sangat erat hubungannya.
Etika adalah ilmu pengetahuan yang membahas tentang prinsip-prinsip moralitas.Pada hakikatnya segala sesuatu itu bernilai, hanya nilai macam apa yang ada serta bagaimana hubungan nilai tersebut dengan manusia. Banyak usaha untuk menggolong-golongkan nilai tersebut dan penggolongan tersebut amat beranekaragam, tergantung pada sudut pandang dalam rangka penggolongan tersebut.
Notonagoro membagi nilai menjadi tiga macam, yaitu:
1) Nilai material, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi kehidupan jasmani manusia, atau kebutuhan material ragawi manusia.
2) Nilai vital, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi manusia untuk dapat mengadakan kegiatan atau aktivitas.
3) Nilai kerokhanian, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi rohani manusia nilai kerohanian ini dapat dibedakan atas empat macam yaitu :
a) Nilai kebenaran
b) Nilai keindahan
c) Nilai kebaikan
d) Nilai religius
-Pengertian etika politik,dan berdasarkan rincian nilai2 etika yang terkandung dalam pancasila kemudian secara praktis diterapkan dalam kehidupan politik.
Dalam konteks inilah agaknya pembicaraan tentang etika politik menjadi relevan. Haryatmoko (2003) menjelaskan pentingnya pembahasan mengenai etika politik setidaknya karena tiga alasan. Pertama, betapa pun kasar dan tidak santunnya suatu politik, tindakannya tetap membutuhkan legitimasi. Legitimasi tindakan ini mau tidak mau harus merujuk pada norma-norma moral, nilai-nilai, hukum atau peraturan perundangan. Di sinilah letak celah di mana etika politik dapat berbicara dengan otoritas. Kedua, etika politik berbicara dari sisi korban. Politik yang kasar dan tidak adil akan mengakibatkan jatuhnya korban. Korban akan membangkitkan simpati dan reaksi indignation (terusik dan protes terhadap ketidakadilan). Keberpihakan pada korban tidak akan menoleransi politik yang kasar. Jeritan korban adalah berita duka bagi etika politik. Ketiga, pertarungan kekuasaan dan konflik kepentingan yang berlarut-larut akan membangkitkan kesadaran tentang perlunya penyelesaian yang mendesak dan adil. Penyelesaian semacam ini tidak akan terwujud bila tidak mengacu pada etika politik. Pernyataan "perubahan harus konstitusional" menunjukkan bahwa etika politik tidak bisa diabaikan begitu saja.
Tujuan etika politik adalah mengarahkan ke hidup yang baik, bersama dan untuk orang lain, dalam rangka memperluas lingkup kebebasan dan membangun institusi-institusi yang adil. Definisi etika politik ini membantu menganalisis korelasi antara tindakan individual, tindakan kolektif, dan struktur-struktur yang ada. Dalam perspektif ini, pengertian etika politik mengandung tiga tuntutan: (1) upaya hidup baik bersama dan untuk orang lain; (2) upaya memperluas lingkup kebebasan; dan (3) membangun institusi-institusi yang adil.
Etika,mempunyai tujuan menerangkan kebaikan dan kejahatan. Etika politik dengan demikian, memiliki tujuan menjelaskan mana tingkah laku politik yang baik dan sebaliknya. Apa standar baik? Apakah menurut agama tertentu? Tidak! Standar baik dalam konteks politik adalah bagaimana politik diarahkan untuk memajukan kepentingan umum. Jadi kalau politik sudah mengarah pada kepentingan pribadi dan golongan tertentu, itu etika politik yang buruk. Sayangnya, itulah yang terjadi di negeri ini.
Di sisi lain nasionalisme kita berubah menjadi “kebangsaan uang”. Tidak terlalu digubris bahwa nasionalisme kita hanya akan berkembang dengan subur di alam demokrasi ini, bila Pancasila dijadikan acuan dalam etika politik. Etika politik bisa berjalan kalau ada penghormatan terhadap kemanusiaan dan keadilan. Ini merupakan prasyarat dasar yang perlu dijadikan acuan bersama dalam merumuskan poltik demokratis yang berbasis etika dan moralitas.
Ketidakjelasan secara etis berbagai tindakan politik di negeri ini membuat keadaban publik saat ini mengalami kehancuran. Fungsi pelindung rakyat tidak berjalan sesuai komitmen. Keadaban publik yang hancur inilah yang seringkali merusak wajah hukum, budaya, pendidikan, dan agama. Rusaknya sendi-sendi ini membuat wajah masa depan bangsa ini kabur. Sebuah kekaburan yang disebabkan kerena etika tidak dijadikan acuan dalam kehidupan politik.
Publik hanya disuguhi hal yang menyenangkan dan bersifat indrawi belaka. Artinya hanya diberi harapan tanpa realisasi. Inilah yang membuat publik terajari agar menerapkan orientasi hidup untuk mencari gampangnya saja. Keadaban kita sungguh-sungguh kehilangan daya untuk memperbarui dirinya. Etika politik yang berpijak pada Pancasila hancur karena politik identik dengan uang. Uang menjadi penentu segala-galanya dalam ruang publik.
Hal ini sangat ironis karena mengakibatkan hilangnya iman dalam kehidupan manusia. Iman tidak lagi menjadi sumber inspirasi batin bagi kehidupan nyata. Iman hanya sekedar simbol lahiriah yang menjelma dalam ritus dan upacara. Iman tidak terkait dengan tata kehidupan dan akibatnya dia tidak menjiwai kehidupan publik. Politik tidak tersentuh oleh etika iman, seperti yang diajarkan oleh sila pertama dari Pancasila, KeTuhanan Yang Maha Esa.
Di masa reformasi yang serba boleh ini, kemunduran etika politik para elite dalam setiap jejak perjalanannya membuat kita menjadi “miris”. Kemunduran etika politik para elite ini salah satunya ditandai dengan menonjolnya sikap pragmatisme dalam perilaku politik yang hanya mementingkan kelompoknya saja. Kepentingan bangsa, menurut mereka bisa dibangun hanya melalui kelompoknya. Dan masing-masing kelompok berpikir demikian.
Jadi jika kita tarik logika yang ada di kepala masing-masing kelompok, (nyaris) tidak ada yang namanya kepentingan bersama untuk bangsa. Yang ada hanyalah kebersaman fatamorgana. Seolah-olah kepentingan bersama, padahal itu hanyalah kepentingan-kepentingan kelompok yang terkoleksi. Hampir tidak ada kesepakatan di mata para politisi kita tentang akan dibawa ke mana bangsa ini, karena semua merasa benar sendiri, dan tidak pernah mau menyadari di balik pendapat yang ia nyatakan, mengandung kekurangan yang bisa ditutup oleh pendapat kelompok lain. Prinsip menerima kebenaran pendapat lain sudah mati, dan tertimbun oleh arogansi untuk menguasai kelompok lain.
Ke arah manakah etika politik akan dikembangkan oleh para politisi produk reformasi ini? Dalam praktik keseharian, politik seringkali bermakna kekuasaan yang serba elitis, daripada kekuasaan yang berwajah populis dan untuk kesejahteraan masyarakat. Politik identik dengan cara bagaimana kekuasaan diraih, dan dengan cara apa pun, meski bertentangan dengan pandangan umum.
Tanpa kita sadari, nilai etis politik kita cenderung mengarah pada kompetisi yang mengabaikan moral. Buktinya, semua harga jabatan politik setara dengan sejumlah uang. Semua jabatan memiliki harga yang harus dibayar si pejabat. Itulah mengapa para pengkritik dan budayawan secara prihatin menyatakan arah etika dalam bidang politik (dan bidang lainnya) sedang berlarian tunggang-langgang (meminjam Giddens, “run away”) menuju ke arah “jual-beli” menggunakan uang maupun sesuatu yang bisa dihargai dengan uang2.
Dimensi politik dalam etika politik di sini adalah dimaksudkan ada dalam pengertiannya yang lebih luas. Bukan hanya berkenaan dengan sistem kenegaraan atau hubungan antar negara misal, yang mencangkup kehidupan kenegaraan, pemerintahan, penentuan dan pelaksanaan kebijakan negara tentang berbagai hal menyangkut kepentingan publik, serta kegiatan-kegiatan lain dari berbagai lembaga sosial, partai politik dan organisasi keagamaan yang berkaitan langsung dengan kehidupan kemasyarakatan dan negara yang dibatasi oleh konsep-konsep negara (state), kekuasaan (power), pengambilan keputusan (decission making), pembagian (distribution), dan alokasi (alocation), tetapi di sini pengertian itu diperluas lagi ke dalam tataran manusia sebagai makhluk yang berpolitik. Secara kasar dapat disebutkan bahwa segala tindakan manusia atau bahkan manusia itu sendiri tidak akan lepas dari orientasi dan politik. Manusia hidup karena berpolitik. Secara kodrati sebagai makhluk individual atau sosial manusia akan memerlukan aturan-aturan atau norma-norma untuk dapat menjalani hidupnya. Kata kunci dari dimensi politik ini adalah kaitannya dengan hak dan kewajiban manusia. Sebagai warga dunia, sebagai warga negara, sebagi anggota masyarakat, sebagai individu, dan sebagai makhluk Tuhan.
Dengan melihat dua dimensi ini, etika dan politik, dalam Pancasila sebagai Etika Politik, maka kita dapat memberi kesimpulan awal bahwa Pancasila adalah pedoman hidup bersama kita, yang mengatur bagaimana kita bersikap dan bertindak antar satu dengan lain, yang disertai hak dan kewajibannya. Dengan kata lain Pancasila adalah moral identity kita. Baik sebagai warga dunia, sebagai warga negara, sebagai anggota masyarakat. Kita dikenali karena kita memiliki Pancasila dalam diri kita sebagai pedoman hidup bersama.
Sumber:
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2010/02/ideologi-pancasila-sebagai-etika-politik/
http://poetraboemi.wordpress.com/2008/10/19/pancasila-sebagai-etika-politikironi-pedoman-hidup-bangsa-yang-diagungkan/
http://asydin.abatasa.com/post/detail/178/pancasila-sebagai-sistem-etika
Dalam pelaksanaan dan penyelenggaraan
Negara etika politik menuntut agar kekuasaan dalam negara dijalankan sesuai dengan :
(1) asas legalitas (legitimasi hukum), yaitu dijalankan sesuai dengan hukum yang berlaku,
(2) disahkan dan dijalankan secara demokratis (legitimasi demokrastis).
(3) dilaksanakan berdasarkan prinsip-prinsip moral atau tidak bertentangan dengannya (legitimasi moral) ( Suseno, 1987: 115).
-Pengertian etika sebagai salah satu cabang filsafat praktis,
berdasarkan teori-teori etika dikembangkan pengertian pancasila sebagai sistem etika.
Dalam pembagian cabang-cabang ilmu pengetahuan, etika adalah anak cabang dari filsafat. Masuk dalam kategori filsafat praktis. Pembahasannya langsung mengarah pada tindakan dan bagaimana manusia harus berbuat. Filsafat praktis ini diupayakan untuk memberi pemahaman pada manusia dalam mengarahkan tindakannya. Begitulah etika sebagai bagian dari filsafat praktis bekerja. Kemudian pun etika masih dibagi lagi menjadi etika individual dan etika sosial. Mengingat manusia memang memiliki kedua dimensi itu. Sebagai individu dan makhluk sosial. Sebagai individu manusia memiliki kewajiban-kewajiban terhadap dirinya sendiri, terhadap Tuhan, dan wilayah-wilayah hidup mereka yang berkenaan dengan sisi individual. Sedangkan sebagai makhluk sosial, manusia diarahkan untuk mengatur hidup sesuai dengan garis kodrat mereka sebagai makhluk sosial, berkenaan dengan nilai-nilai moral yang menentukan sikap dan tindakan antarmanusia.
Pancasila adalah sebagai dasar negara Indonesia, memegang peranan penting dalam setiap aspek kehidupan masyarakat Indonesia. Pancasila banyak memegang peranan yang sangat penting bagi kehidupan bangsa Indonesia, salah satunya adalah “Pancasila sebagai suatu sistem etika”.Di dunia internasional bangsa Indonesia terkenal sebagai salah satu negara yang memiliki etika yang baik, rakyatnya yang ramah tamah, sopan santun yang dijunjung tinggi dan banyak lagi, dan pancasila memegang peranan besar dalam membentuk pola pikir bangsa ini sehingga bangsa ini dapat dihargai sebagai salah satu bangsa yang beradab didunia.Kecenderungan menganggap acuh dan sepele akan kehadiran pancasila diharapkan dapat ditinggalkan. Karena bangsa yang besar adalah bangsa yang beradab. Pembentukan etika bukan hal yang susah dan bukan hal yang gampang, karena berasal dari tingkah laku dan hati nurani.
Etika merupakan cabang falsafah dan sekaligus merupakan suatu cabang dari ilmu-ilmu kemanusiaan (humaniora). Sebagai cabang falsafah ia membahas sistem-sistem pemikiran yang mendasar tentang ajaran dan pandangan moral. Sebagai cabang ilmu ia membahas bagaimana dan mengapa kita mengikuti suatu ajaran moral tertentu. Etika sebagai ilmu dibagi dua, yaitu etika umum dan etika khusus.
*Etika umum membahas prinsip-prinsip umum yang berlaku bagi setiap tindakan manusia. Dalam falsafah Barat dan Timur, seperti di Cina dan , seperti dalam Islam, aliran-aliran pemikiran etika beranekaragam. Tetapi pada prinsipnya membicarakan asas-asas dari tindakan dan perbuatan manusia, serta system nilai apa yang terkandung di dalamnya.
*Etika khusus dibagi menjadi dua yaitu etika individual dan etika sosial.
Etika indvidual membahas kewajiban manusia terhadap dirinya sendiri dan dengan kepercayaan agama yang dianutnya serta panggilan nuraninya, kewajibannya dan tanggungjawabnya terhadap Tuhannya. Etika sosial di lain hal membahas kewajiban serta norma-norma social yang seharusnya dipatuhi dalam hubungan sesama manusia, masyarakat, bangsa dan negara. Etika sosial meliputi cabang-cabang etika yang lebih khusus lagi seperti etika keluarga, etika profesi, etika bisnis, etika lingkungan, etika pendidikan, etika kedokteran, etika jurnalistik, dan etika politik. Etika politik sebagai cabang dari etika sosial dengan demikian membahas kewajiban dan norma-norma dalam kehidupan politik, yaitu bagaimana seseorang dalam suatu masyarakat kenegaraan ( yang menganut system politik tertentu) berhubungan secara politik dengan orang atau kelompok masyarakat lain. Dalam melaksanakan hubungan politik itu seseorang harus mengetahui dan memahami norma-norma dan kewajiban-kewajiban yang harus dipatuhi.Dan pancasila memegang peranan dalam perwujudan sebuah sistem etika yang baik di negara ini. Disetiap saat dan dimana saja kita berada kita diwajibkan untuk beretika disetiap tingkah laku kita. Seperti tercantum di sila ke dua “ kemanusian yang adil dan beadab” tidak dapat dipungkiri bahwa kehadiran pancasila dalam membangun etika bangsa ini sangat berandil besar, Setiap sila pada dasarnya merupakan azas dan fungsi sendiri-sendiri, namun secara keseluruhan merupakan suatu kesatuan yang sistematik. Pancasila adalah suatu kesatuan yang majemuk tunggal, setiap sila tidak dapat berdiri sendiri terlepas dari sila lainnya, diantara sila satu dan lainnya tidak saling bertentangan.Inti dan isi Pancasila adalah manusia monopluralis yang memiliki unsur-unsur susunan kodrat (jasmani –rohani), sifat kodrat (individu-makhluk sosial), kedudukan kodrat sebagai pribadi berdiri sendiri, yaitu makhluk Tuhan Yang Maha Esa.Unsur-unsur hakekat manusia merupakan suatu kesatuan yang bersifat organis dan harmonis, dan setiap unsur memiliki fungsi masing-masing namun saling berhubungan. Pancasila merupakan penjelmaan hakekat manusia monopluralis sebagai kesatuan organis.
Dalam pembentukan sistem etika dikenal namanya nilai, norma dan moral. Mari kita membahas pengertian tiap-tiapnya, dan hubungan antaranya.
a. PengertianNilai : Sifat atau kualitas yang melekat pada suatu obyek, bukan obyek itu sendiriNorma : Aturan tingkah laku yang idealMoral : Integritas dan martabat pribadi manusiaSedangkan etika sendiri memiliki makna suatu pemikiran kritis dan mendasar tentang ajaran dan pandangan moral.
b. Hubungan nilai, norma dan moral nilai, norma dan moral langsung maupun tidak langsung memiliki hubungan yang cukup erat, karena masing-masing akan menentukan etika bangsa ini. Hubungan antarnya dapat diringkas sebagai berikut :
1. Nilai: kualitas dari suatu yang bermanfaat bagi kehidupan manusia (lahir dan batin). - Nilai bersifat abstrak hanya dapat dipahami, dipikirkan, dimengerti dan dihayati oleh manusia;- Nilai berkaitan dengan harapan, cita-cita, keinginan, dan segala sesuatu pertimbangan batiniah manusia- Nilai dapat bersifat subyektif bila diberikan olehs ubyek, dan bersifat obyektif bila melekat pada sesuatu yang terlepasd arti penilaian manusia
2. Norma: wujud konkrit dari nilai, yang menuntun sikap dan tingkah laku manusia. Norma hokum merupakan norma yang paling kuat keberlakuannya karena dapat dipaksakan oleh suatu kekuasaan eksternal, misalnya penguasa atau penegak hukum
3.Nilai dan norma senantiasa berkaitan dengan moral dan etika
4.Makna moral yang terkandung dalam kepribadian seseorang akan tercermin pada sikap dan -tingkah lakunya. Norma menjadi penuntun sikap dan tingkah laku manusia.
5.Moral dan etika sangat erat hubungannya.
Etika adalah ilmu pengetahuan yang membahas tentang prinsip-prinsip moralitas.Pada hakikatnya segala sesuatu itu bernilai, hanya nilai macam apa yang ada serta bagaimana hubungan nilai tersebut dengan manusia. Banyak usaha untuk menggolong-golongkan nilai tersebut dan penggolongan tersebut amat beranekaragam, tergantung pada sudut pandang dalam rangka penggolongan tersebut.
Notonagoro membagi nilai menjadi tiga macam, yaitu:
1) Nilai material, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi kehidupan jasmani manusia, atau kebutuhan material ragawi manusia.
2) Nilai vital, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi manusia untuk dapat mengadakan kegiatan atau aktivitas.
3) Nilai kerokhanian, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi rohani manusia nilai kerohanian ini dapat dibedakan atas empat macam yaitu :
a) Nilai kebenaran
b) Nilai keindahan
c) Nilai kebaikan
d) Nilai religius
-Pengertian etika politik,dan berdasarkan rincian nilai2 etika yang terkandung dalam pancasila kemudian secara praktis diterapkan dalam kehidupan politik.
Dalam konteks inilah agaknya pembicaraan tentang etika politik menjadi relevan. Haryatmoko (2003) menjelaskan pentingnya pembahasan mengenai etika politik setidaknya karena tiga alasan. Pertama, betapa pun kasar dan tidak santunnya suatu politik, tindakannya tetap membutuhkan legitimasi. Legitimasi tindakan ini mau tidak mau harus merujuk pada norma-norma moral, nilai-nilai, hukum atau peraturan perundangan. Di sinilah letak celah di mana etika politik dapat berbicara dengan otoritas. Kedua, etika politik berbicara dari sisi korban. Politik yang kasar dan tidak adil akan mengakibatkan jatuhnya korban. Korban akan membangkitkan simpati dan reaksi indignation (terusik dan protes terhadap ketidakadilan). Keberpihakan pada korban tidak akan menoleransi politik yang kasar. Jeritan korban adalah berita duka bagi etika politik. Ketiga, pertarungan kekuasaan dan konflik kepentingan yang berlarut-larut akan membangkitkan kesadaran tentang perlunya penyelesaian yang mendesak dan adil. Penyelesaian semacam ini tidak akan terwujud bila tidak mengacu pada etika politik. Pernyataan "perubahan harus konstitusional" menunjukkan bahwa etika politik tidak bisa diabaikan begitu saja.
Tujuan etika politik adalah mengarahkan ke hidup yang baik, bersama dan untuk orang lain, dalam rangka memperluas lingkup kebebasan dan membangun institusi-institusi yang adil. Definisi etika politik ini membantu menganalisis korelasi antara tindakan individual, tindakan kolektif, dan struktur-struktur yang ada. Dalam perspektif ini, pengertian etika politik mengandung tiga tuntutan: (1) upaya hidup baik bersama dan untuk orang lain; (2) upaya memperluas lingkup kebebasan; dan (3) membangun institusi-institusi yang adil.
Etika,mempunyai tujuan menerangkan kebaikan dan kejahatan. Etika politik dengan demikian, memiliki tujuan menjelaskan mana tingkah laku politik yang baik dan sebaliknya. Apa standar baik? Apakah menurut agama tertentu? Tidak! Standar baik dalam konteks politik adalah bagaimana politik diarahkan untuk memajukan kepentingan umum. Jadi kalau politik sudah mengarah pada kepentingan pribadi dan golongan tertentu, itu etika politik yang buruk. Sayangnya, itulah yang terjadi di negeri ini.
Di sisi lain nasionalisme kita berubah menjadi “kebangsaan uang”. Tidak terlalu digubris bahwa nasionalisme kita hanya akan berkembang dengan subur di alam demokrasi ini, bila Pancasila dijadikan acuan dalam etika politik. Etika politik bisa berjalan kalau ada penghormatan terhadap kemanusiaan dan keadilan. Ini merupakan prasyarat dasar yang perlu dijadikan acuan bersama dalam merumuskan poltik demokratis yang berbasis etika dan moralitas.
Ketidakjelasan secara etis berbagai tindakan politik di negeri ini membuat keadaban publik saat ini mengalami kehancuran. Fungsi pelindung rakyat tidak berjalan sesuai komitmen. Keadaban publik yang hancur inilah yang seringkali merusak wajah hukum, budaya, pendidikan, dan agama. Rusaknya sendi-sendi ini membuat wajah masa depan bangsa ini kabur. Sebuah kekaburan yang disebabkan kerena etika tidak dijadikan acuan dalam kehidupan politik.
Publik hanya disuguhi hal yang menyenangkan dan bersifat indrawi belaka. Artinya hanya diberi harapan tanpa realisasi. Inilah yang membuat publik terajari agar menerapkan orientasi hidup untuk mencari gampangnya saja. Keadaban kita sungguh-sungguh kehilangan daya untuk memperbarui dirinya. Etika politik yang berpijak pada Pancasila hancur karena politik identik dengan uang. Uang menjadi penentu segala-galanya dalam ruang publik.
Hal ini sangat ironis karena mengakibatkan hilangnya iman dalam kehidupan manusia. Iman tidak lagi menjadi sumber inspirasi batin bagi kehidupan nyata. Iman hanya sekedar simbol lahiriah yang menjelma dalam ritus dan upacara. Iman tidak terkait dengan tata kehidupan dan akibatnya dia tidak menjiwai kehidupan publik. Politik tidak tersentuh oleh etika iman, seperti yang diajarkan oleh sila pertama dari Pancasila, KeTuhanan Yang Maha Esa.
Di masa reformasi yang serba boleh ini, kemunduran etika politik para elite dalam setiap jejak perjalanannya membuat kita menjadi “miris”. Kemunduran etika politik para elite ini salah satunya ditandai dengan menonjolnya sikap pragmatisme dalam perilaku politik yang hanya mementingkan kelompoknya saja. Kepentingan bangsa, menurut mereka bisa dibangun hanya melalui kelompoknya. Dan masing-masing kelompok berpikir demikian.
Jadi jika kita tarik logika yang ada di kepala masing-masing kelompok, (nyaris) tidak ada yang namanya kepentingan bersama untuk bangsa. Yang ada hanyalah kebersaman fatamorgana. Seolah-olah kepentingan bersama, padahal itu hanyalah kepentingan-kepentingan kelompok yang terkoleksi. Hampir tidak ada kesepakatan di mata para politisi kita tentang akan dibawa ke mana bangsa ini, karena semua merasa benar sendiri, dan tidak pernah mau menyadari di balik pendapat yang ia nyatakan, mengandung kekurangan yang bisa ditutup oleh pendapat kelompok lain. Prinsip menerima kebenaran pendapat lain sudah mati, dan tertimbun oleh arogansi untuk menguasai kelompok lain.
Ke arah manakah etika politik akan dikembangkan oleh para politisi produk reformasi ini? Dalam praktik keseharian, politik seringkali bermakna kekuasaan yang serba elitis, daripada kekuasaan yang berwajah populis dan untuk kesejahteraan masyarakat. Politik identik dengan cara bagaimana kekuasaan diraih, dan dengan cara apa pun, meski bertentangan dengan pandangan umum.
Tanpa kita sadari, nilai etis politik kita cenderung mengarah pada kompetisi yang mengabaikan moral. Buktinya, semua harga jabatan politik setara dengan sejumlah uang. Semua jabatan memiliki harga yang harus dibayar si pejabat. Itulah mengapa para pengkritik dan budayawan secara prihatin menyatakan arah etika dalam bidang politik (dan bidang lainnya) sedang berlarian tunggang-langgang (meminjam Giddens, “run away”) menuju ke arah “jual-beli” menggunakan uang maupun sesuatu yang bisa dihargai dengan uang2.
Dimensi politik dalam etika politik di sini adalah dimaksudkan ada dalam pengertiannya yang lebih luas. Bukan hanya berkenaan dengan sistem kenegaraan atau hubungan antar negara misal, yang mencangkup kehidupan kenegaraan, pemerintahan, penentuan dan pelaksanaan kebijakan negara tentang berbagai hal menyangkut kepentingan publik, serta kegiatan-kegiatan lain dari berbagai lembaga sosial, partai politik dan organisasi keagamaan yang berkaitan langsung dengan kehidupan kemasyarakatan dan negara yang dibatasi oleh konsep-konsep negara (state), kekuasaan (power), pengambilan keputusan (decission making), pembagian (distribution), dan alokasi (alocation), tetapi di sini pengertian itu diperluas lagi ke dalam tataran manusia sebagai makhluk yang berpolitik. Secara kasar dapat disebutkan bahwa segala tindakan manusia atau bahkan manusia itu sendiri tidak akan lepas dari orientasi dan politik. Manusia hidup karena berpolitik. Secara kodrati sebagai makhluk individual atau sosial manusia akan memerlukan aturan-aturan atau norma-norma untuk dapat menjalani hidupnya. Kata kunci dari dimensi politik ini adalah kaitannya dengan hak dan kewajiban manusia. Sebagai warga dunia, sebagai warga negara, sebagi anggota masyarakat, sebagai individu, dan sebagai makhluk Tuhan.
Dengan melihat dua dimensi ini, etika dan politik, dalam Pancasila sebagai Etika Politik, maka kita dapat memberi kesimpulan awal bahwa Pancasila adalah pedoman hidup bersama kita, yang mengatur bagaimana kita bersikap dan bertindak antar satu dengan lain, yang disertai hak dan kewajibannya. Dengan kata lain Pancasila adalah moral identity kita. Baik sebagai warga dunia, sebagai warga negara, sebagai anggota masyarakat. Kita dikenali karena kita memiliki Pancasila dalam diri kita sebagai pedoman hidup bersama.
Sumber:
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2010/02/ideologi-pancasila-sebagai-etika-politik/
http://poetraboemi.wordpress.com/2008/10/19/pancasila-sebagai-etika-politikironi-pedoman-hidup-bangsa-yang-diagungkan/
http://asydin.abatasa.com/post/detail/178/pancasila-sebagai-sistem-etika
Selasa, 22 Maret 2011
PSIKOLOGI PERKEMBANGAN TUGAS 2
Pada tugas Psikologi Perkembangan kali ini saya mewawancarai seorang ibu yang berusia 26 tahun yang mempunyai seorang anak yang berusia 7 bulan.Brikut wawaancara saya dengan seorang ibu yang bernama ibu Patri.
T= "Siapa nama anak ibu?"
J= "Namanya Nadine Nindatri Kamila"
T= "Dimana Nadine lahir dan kapan nadine lahir?"
J= "Nadine lahir di Jakarta,21 Juli 2010"
T= "Berapa berat dan panjangnya saat lahir?"
J= "Beratnya 27. Panjangnya 47."
T= "Nadine lahir secara normal atau di sesar?"
J= "Lahir secara normal"
T= "Warna tubuh nya ketika lahir?"
J= "Warnanya agak pink "
T= "Saat melahirkan Nadine ada masalah atau tidak?"
J= "Tidak ada,melahirkan Nadine secara sehat dan lancar"
T= "Apa asupan makanan untuk Nadine pada awal kelahiran?"
J= "Pemerian ASI hingga usia 3 bulan"
T= "Seberapa pemberian ASI untuk anak ibu?"
J= "Sering, hingga berusia 3 bulan"
T= "Apakah ada pemberian tambahan susu formula?"
J= " Iya ada"
T= "Jika iya,sejak kapan?"
J= "Sejak umur 2 bulan dan di barengin oleh asi juga"
T="Pada umur berapa memperkenalkan makanan padat?"
J="Saat usia 4 bulan"
T= "Makanan padat apa saja yang diberikan?"
J= "Bubur bayi, (milna,cerelac,pisang,tim)
T= "Apakah ada reaksi saat diberikan makanan padat?"
J= "Ada"
T= "Apa reaksinya?"
J= "Mungkin beradaptasi dengan makanannya,Nadine pada saat pertama diberikan makanan padat yaitu pisang,dia pup nya keras, tapi awalnya saja,,sekarang sudah tidak lagi"
T= "Apa Nadine pilih-pilih saat diberikan makanan padat?"
J= "iya.dia pilih-pilih..kalau diberikan bubur atau biskuit bayi yang rasa buah-buah dia tidak suka."
T= "Saat pemberian makanan padat adakah tambahan ASI atau susu formula?"
J= "Iya.. selalu di imbangi dengan ASI juga susu formula."
Sekian hasil wawancara yang saya lakukan dengan seorang ibu yang mempunyai anak berusia 7 bulan tentang asupan makanan bayinya.
T= "Siapa nama anak ibu?"
J= "Namanya Nadine Nindatri Kamila"
T= "Dimana Nadine lahir dan kapan nadine lahir?"
J= "Nadine lahir di Jakarta,21 Juli 2010"
T= "Berapa berat dan panjangnya saat lahir?"
J= "Beratnya 27. Panjangnya 47."
T= "Nadine lahir secara normal atau di sesar?"
J= "Lahir secara normal"
T= "Warna tubuh nya ketika lahir?"
J= "Warnanya agak pink "
T= "Saat melahirkan Nadine ada masalah atau tidak?"
J= "Tidak ada,melahirkan Nadine secara sehat dan lancar"
T= "Apa asupan makanan untuk Nadine pada awal kelahiran?"
J= "Pemerian ASI hingga usia 3 bulan"
T= "Seberapa pemberian ASI untuk anak ibu?"
J= "Sering, hingga berusia 3 bulan"
T= "Apakah ada pemberian tambahan susu formula?"
J= " Iya ada"
T= "Jika iya,sejak kapan?"
J= "Sejak umur 2 bulan dan di barengin oleh asi juga"
T="Pada umur berapa memperkenalkan makanan padat?"
J="Saat usia 4 bulan"
T= "Makanan padat apa saja yang diberikan?"
J= "Bubur bayi, (milna,cerelac,pisang,tim)
T= "Apakah ada reaksi saat diberikan makanan padat?"
J= "Ada"
T= "Apa reaksinya?"
J= "Mungkin beradaptasi dengan makanannya,Nadine pada saat pertama diberikan makanan padat yaitu pisang,dia pup nya keras, tapi awalnya saja,,sekarang sudah tidak lagi"
T= "Apa Nadine pilih-pilih saat diberikan makanan padat?"
J= "iya.dia pilih-pilih..kalau diberikan bubur atau biskuit bayi yang rasa buah-buah dia tidak suka."
T= "Saat pemberian makanan padat adakah tambahan ASI atau susu formula?"
J= "Iya.. selalu di imbangi dengan ASI juga susu formula."
Sekian hasil wawancara yang saya lakukan dengan seorang ibu yang mempunyai anak berusia 7 bulan tentang asupan makanan bayinya.
Langganan:
Postingan (Atom)