Rabu, 04 April 2012

Gangguan Stress Pasca-trauma

Para pembaca sekalian, saat ini saya akan memberikan sebuah cerita kasus mini tentang gangguan stress pasca trauma, sebenarnya seperti apa sih dari sisi psikologisnya tentang orang yang pernah mengalami trauma dalam hidupnya.Apakah ia akan terus terpuruk dengan masa lalunya? Atau ia malah terus bangkit?Dan apakah ia selalu mengingat kejadian tersebut?

 Sebut saja Steve,selama 25tahun terakhir,Steve dihantui oleh kenangan 9bulan masa tugasnya di perang vietnam.Kenangan ini terjadi pada tengah hari dan ia terlempar ke kenyataan emosional dari pengalaman perangnya.Kenangan ini dan mimpi buruk yang dialaminya telah menjadi suatu sumber kesakitan yang menetap.Dan ia telah menemukan bahwa alkohol adalah jalan keluarnya,seringkali ia merenungkan bagaimana seharusnya ia lebih berhati-hati dalam melindungi rekannya yang tewas dalam perang tersebut dan ia merasa bahwa temannya lah yang harus selamat, bukan dirinya.


Gangguan tersebut yang menyebabkan tekanan yang signifikan secara klinis,dialami oleh mereka yang pernah mengalami kejadian traumatis dalam kondisi berikut:
  • Mereka mengalami, menyaksikan atau melawan suatu kejadian yang melibatkan kematian atau mengancam nyawa atau ancaman fisik terhadap dirinya atau orang lain.
  • Mereka merespons dengan penuh ketakutan,ketidakberdayaan,atau kengerian.
Selama setidaknya 1 bulan, terdapat suatu peluang mengalami kejadian traumatis dalam 1 atau 2 cara berikut:
  • Mimpi tentang kejadian menakutkan yang berulang
  • Berperilaku atau merasa seperti seolah-olah peristiwa itu berulang
  • Pengulangan dan tekanan yang intens dari kejadian-kejadian traumatis
Dan terkadang menyebabkan gejala menetap dari ketergugahan yang meningkat ,sebagaimana diindikasikan oleh setidaknya dua hal berikut.
  • Kesulitan tidur
  • Kemrahan tidak terkontrol
  • Sulit konsentrasi
  • Kewaspadaan berlebih
  • Respons berlebihan yang mengejutkan.
Nah dari yang sudah saya tuliskan diatas adalah penyebab dan gejala yang sering timbul pada orang yang pernah mengalami trauma.Hemm para peneliti dan para dokter sangat menyarankan jika anda pernah mengalami hal seperti trauma yang mendalam disarankan segeralah berkonsultasi kepada psikolog atau psikiater, karena mereka akan menangani nya, akan lebih jelas.Secara perspectif Biologis akan diberi obat seperti obat antikecemasan seperti benzodiazepina,tentu saja dalam takaran dan petunjuk nya.
Namun walaupun terlihat sangat sulit bagi seseorang untuk berkembang setelah mengalami trauma,hal itu dapat terjadi, tentu saja membutuhkan waktu yaitu dengan tentu saja menanamkan energi "positif thinking" dalam diri, karena energi positif yang dipancarkan akan selalu memberikan respon yang psitif pula pada diri, mendekatkan diri kepada sang pencipta juga akan lebih membantu seseorang dalam hidupnya.Tetap berobat berkelanjutan,tidak hanya dengan obat saja.Dan merubah cara fikir kita tentang segala sesuatu yang negatif menjadi positif.
 

  sumber: Richard P. Halgin,Susan Krauss Whitbourne, 2009. Abnormal Psychology,McGraw-Hill 1221 Avenue of the Americas, NY.

2 komentar:

  1. wah artikelnya bagus :)
    ketika kita dihadapkan pd sesuatu hal yang tidak mengenakkan, perbanyaklah istighfar krn itu akan membuat kita lebih tenang (betul ??)..

    ( satria baja hitamnya bkin ngakak :D )

    BalasHapus
  2. like this,,, contoh pengalaman yg menarik untuk dijadikan pelajaran hidup. ;)

    BalasHapus