Indah bukan ?? Namun kini, tampilan merapi jauh dari yang kita lihat pada gambar diatas.Pada saat saya dan keluarga sampai di kaki merapi,saya sangat kaget melihat pemandangan sekitar,rumah warga yang semuanya berwarna abu-abu.Untuk mencapai puncak merapi yaitu untuk sampai rumah mbah maridjan,tau mbah maridjan kan? yaap,,juru kunci merapi.banyak sekali ojek motor yang menawarkan jasanya,tau ngga dari kaki merapi sampai atas berapa bayarnya? hemmmm Rp 50.000,00 untuk motor dan 1penumpang, Rp.150.000,00 untuk 1mobil dengan 4penumpang termasuk supir.MAHAL YAA? IYA !! Tapi semua kemahalan dan pungutan-pungutan liar di merapi sekarang semuanya mempunyai alasan tersendiri,setelah saya naik salah satu ojek di sana,saya naik ojek yang dibawa oleh pak suwiryo,dengan motor maticnya dia membawa saya sampai kepuncak merapi (rumah mbah maridjan).Ketika kami masih berada dibawah kaki gunung,sangat terlihat BATU ANEH BESAR.Seperti ini bentuknya,
Saat disana,kalau saya lihat langsung,tidak terlalu jelas,namun kata pak wiryo,jika sudah dikamera batu aneh ini terlihat seperti wajah seorang kakek yang bersedih.Hemm setelah kalian lihat bagaimana menurut kalian?Menurut cerita para warga merapi disana,batu besar aneh ini tiba-tiba ada pas 1hari setelah pasca erupsi merapi.Berikut agar lebih jelas lagi saya punya beberapa fotonya
oia,ini foto saya bersama ayah saya,bukan pak wiryo loh yaa? hehehe :p
Bagaimana?hemm mau tau lagi ngga misteri2 lainnya?hehehe..yuuk lanjut !
Dari menara merapi beliau menceritakan semua yang ia alami di sana,ternyata Pak Wiryo dan semua ojek motor juga para pedagang di merapi, mereka adalah korban letusan gunung merapi yang selamat :( dengan hanya bermodal motor yang memang itu benda berharga yang mereka punya,mereka mencoba untuk mengais rezeki dari situ :'(.Sedih yaa,iya saya juga nangis waktu diceritain :p.!!Pak Wiryo cerita pada saat sekitar jam 4/5 sore 26-10-2010, sirine sudah berbunyi yang menandakan bahaya dari Merapi dan lekas mengungsi,namun penduduk setempat ada beberapa yang mengungsi dan ada yang tidak mau mengungsi karena mereka melihat mbah maridjan belum mengungsi,selain itu juga mereka sangat cinta kepada tempat tinggal mereka,disitulah tempat tinggal mereka,bekerja,beternak,dll,jadi agak sulit untuk kepala desa dan tim evakuasi untuk mengevakuasikan mereka.Yaa namanya juga orang yang hidup di Gunung yaa,apalagi disana kebanyakan nenek-nenek dan kakek-kakek yang memang menggantungkan hidupnya pada gunung (alam).Oia nama desanya itu Kinahrejo yang ditempati pak wiryo dan dievakuasi, juga ada desa-desa lainnya.Menurut cerita pak Wiryo,saat awan panas turun,warga setempat sangat panik,mereka tidak memikirkan harta benda selain keluarga dan sapi atau ternak-ternak mereka,juga motor bagi yang punya,termasuk Pak Wiryo.Mereka melihat gumpalan semacam awan panas yang mulai turun.
Warga setempat diungsikan oleh para TNI,polisi-polisi,warga dari desa sebelah,dan semua orang yang membantu,tidak ketinggalan para jurnalis,relawan,dan para wartawan yang saat itu meliput aktivitas merapi.Dengan segala upaya mereka mengevakuasi para warga dengan bermodalkan motor,mobil-mobil dan truk-truk yang ada.
Pukul 18.15 pada saat warga sedang sholat magrib,sirine berbunyi dan proses pengevakuasian tetap berlanjut hanya dengan mobil Suzuki APV AB 1053 DB,yang memang menjadi satu-satunya kendaraan yang dipakai untuk mengevakuasi warga Kinahrejo karna keterbatasan kendaraan evakuasi,dan masih banyak warga yang belum terangkut.
Pukul 18.40, setelah menurunkan warga di barak pengungsian Umbul Harjo,Tutur Priyanto dan Yunawan kembali naik ke Kinahrejo untuk menyelamatkan lebih banyak warga yang belum terangkut,oia Tutur dan Yunawan ini adalah relawan dan wartawan dari vivanews.Sekitar jam 18.50 Tutur dan Yunawan beserta para warga yang didalam mobil gugur dan ikut terbakar bersama mobil APV yang mereka naiki,rumah mbah Maridjan tersapu awan panas,mereka gugur dalam upaya menyelamatkan lebih banyak lagi manusia.
29 oktober 2010, mobil evakuasi ini dipindahkan dari Kinahrejo ke dusun Pangkukreja.Berikut beberapa foto dari mobil APV yang untuk melakukan evakuasi.
inilah tampilan dari mobil APV yang menjadi transportasi terakhir untuk evakuasi.Sayangnya saya ga berani foto bagian dalem mobilnya,karena tuh rada horor aja ngeliatnya,didalem kursinya udah ga berbentuk,tinggal besi-besi karatan,ada kain bekas kebakar dan yang bikin saya ga berani foto ada boneka kecil yang tangannya kebakar,mungkin saat mobil ini terbakar didalamnya ada anak kecil yang juga dievakuasi :(
Motor yang dibelakang saya juga katanya motor yang tersapu awan panas saat sedang turun gunung.
Dan inilah papan yang dipasang tepat disamping mobil APV untuk selalu mengenang Tutur dan Wawan :( papan ini dipasang oleh Agus Wiyarto (pemilik mobil evakuasi).
Saya lebih terbengong-bengong lagi ketika pak Wiryo menceritakan bagaimana suasana di tempat pengungsian,pak Wiryo dan keluarganya sangat kelaparan dan kehausan,anak pak Wiryo yang masih kecil menangis karena tak tahan haus,yaa saat itu sekitar pukul 11/jm12malam, bantuan yang besar belum datang atau mungkin sedang dalam perjalanan,akhirnya pak Wiryo meminta minta minum kepada TNI dan para orang yang ada disitu,namun keberuntungan selalu ada untuk orang yang baik :) pak Wiryo bertemu dengan seorang bapak-bapak dari desa sebelah yang tidak terkena erupsi merapi,beliau sekeluarga ditawari untuk tinggal di rumah bapak baik itu sampai pemerintah memberikan bantuan tempat tinggal.Alhamdulilh yaa :) benar-benar ga kebayang yaa kalo kita yang ngalamin itu ya allaahh :(
LANJUUTTTT !!!
Hemm,setelah itu kami jalan lagi untuk menuju puncak gunung yaitu ke rumah mbah maridjan,sungguh perjalanan yang sangat menarik,disana tuh hawanya adem banget tapi debu abu-abu dari bekas merapi itu ga nahan,semua orang kesana pake masker.Kami sepanjang jalan disuguhkan pemandangan-pemandangan yang sangat mencengangkan,berikut beberapa foto yang saya abadikan dalam perjalanan.
Sangat beda kan antara merapi yang dulu sama sekarang?oia kata Pak Wiryo dan warga sekitar merapi yang ngojek dan berjualan disana,ketika jam malam mereka ingin kembali ke shelter,disini selalu terdengar suara anak kecil menangis,suara minta tolong dan berteriak,yaa namanya juga meninggal tidak wajar ya,jadi mungkin saja benar.Apalagi ini di gunung,,sereemmm :( bahkan pak wiryo dan slah seorang temannya pernah melihat seorang nenek-nenek yang duduk dibatu tapi nenek-neneknya mukanya tidak begitu jelas,kira-kira jam 9malam,juga pernah melihat seekor sapi yang tidak ada kepalanya, dan ahhh udah ahh serem ntar ga tidur hahaha :) yaa intinya semenjak kejadian itu sering terjadi hal ganjil kalo malam.
nah kalo ini kata pak Wiyo bangunan sekolah anaknya tadinya,ini tuh SD, tapi saya lupa nama sdnya :(
ini katanya pemukiman warga,termasuk rumah pak Wiryo yang udah rata sama tanah :(
nah kalo ini bekas aliran larva dari merapi.
Ini pada saat diatas alias samping rumah mbah maridjan, banyak yaa yang pada dateng kesini untuk melihat kondisi gunung merapi pasca erupsi tahun 2010 lalu, nah itu ada warung,satusatunya warung yang berada diatas pas banget samping bekas rumah mbah maridjan yang jualan itu ternyata adenya mbah maridjan (perempuan), saya tau ini dari pak wiryo,namun sayang banget pas mau foto lagi banyak orang yang lagi jajan takut ganggu si mbah, jadi cukup saya ceritain aja yaa :)
liat deh menu nya :) horoorrr !! haha :D
nah,kalo batu yang ada dibelakang saya ini, punya cerita sendiri, awalnya pak Wiryo bilang,itu batunya masih rada panas,kalo yang lain udah ga terlalu berasa,kalo yang ini berasa, tapi saya ga percaya,akhirnya saya dudukin,dan ternyata iya lama-lama jadi panas,mangkanya fotonya begitu :p.
nah,,tau ga ini foto apa? ini tadinya rumah mbah maridjan,tapi liat deh udah sama sekali ga ada sisa bangunan nya :( iya karena emang rumah mbah maridjan tersapu habis pada saat erupsi, dan yang disebelah kiri itu adalah tempat dimana mbah maridjan ditemukan,,katanya pas mbah Maridjan ditemuin,ia lagi dalam posisi sholat,memang pada saat erupsi itu terjadi kira2 pas magrib,mangkanya dikasih tanda seperti itu.
Oia, sekilas yaa tentang mbah Maridjan,beliau terkenal sebagai Juru Kunci Merapi,sebetulnya mbah maridjan ini sebagai tokoh masyarakat biasa yang ditugasi oleh Sultan Hamengku Buwono IX untuk menjaga gunung merapi,karena ketekunannya,keteguhannya,beliau dipercaya masyarakat disekitar gunung merapi.
Mbah maridjan belajar secara otodidak terhadap gunung merapi,dengan menggunakan seluruh panca indranya dan hatinya sehingga ada hubungan "chemistery" antara keduanya.Mbah Maridjan tau perilaku gunung merapi apakah akan meletus atau tidak,hubungan "chemistery" ini hanya sebatas umur mbah maridjan saya tidak lebih dari 82 tahun,padahal gunung merapi ada sejak ribuan tahun yang lalu.Mangkanya pada saat tahun 2006 yang lalu dikabarkan merapi akan meletus,mbah maridjan tidak mau mengungsi karena ia tau,dan mbah maridjan juga tau arah dari wedus gembel itu,namun konon katanya dari masyarakat setempat bahwa seorang juru kunci juga suka mengabdikan hidupnya terhadap apa yang ia jaga itu,seperti yang mbah maridjan lakukan,ia meninggal digunung tersebut.
Kalo masjid AL-AMIN yang satu ini,ini adalah mesjid mbah maridjan,awalnya bangunannya tidak seperti ini, ini dibangun kembali dengan kayu bambu oleh masyarakat sebagai penghormatan kepada mbah maridjan.
Nah ini bagian interior dari masjid al-amin tersebut,lukisan ini dipajang didalamnya dengan gambar mbah maridjan yang terlihat seperti sedang bercerita kepada anak-anak, bapak-bapak,dan ibu-ibu,karena mbah maridjan terkenal sebagai sosok yang ramah dan disegani oleh warga gunung merapi.
yaa,akhirnya setelah saya cukup puas naik keatas, akhirnya kami kembali turun untuk pulang,dan ternyata saat saya kesana,pak Wiryo bilang bahwa para korban merapi yang selamat saat ini tinggal di shelter yaitu rumah sementara yang dibangun dari pemerintah kita,namun katanya bantuan berupa uang atau yang lainnya belum sampai ke tangan mereka saat itu,yaa kalau sekarang saya juga tidak tau yaa :) semoga saja semua orang yang melihat kejadian atau yang mengetahui kejadian tersebut turut membantu dan tidak serakah terhadap apa yang kita miliki,karena melihat korban merapi disana sangat sedih :( mereka masih mempunyai tanggungan dan hanya bermodalkan motor mereka mencari rezeki,bagi yang tidak punya motor? hemm saya tidak tau karena saya tidak bertanya takuut tambah nangis :P hehehe.. namun "SELALU ADA HIKMAH DIBALIK PERISTIWA" yaap,,mungkin ini yang selalu dipegang teguh oleh para warga sekitar merapi, bahwa setelah peristiwa menyedihkan merapi itu,tanah mereka kini sangat subur, apa saja dapat tumbuh subur di gunung, bahkan material bekas gunung merapi sangat berlimpah sepanjang jalan yang bisa mereka gunakan untuk membangun rumah mereka perlahan-lahan.
Dan terimakasih untuk Pak Wiryo,sebagai narasumber saya,yang sayang sekali saya tidak ada fotonya beliau,karena ketika saya sedang makan dan ingin ketemu pak wiryo lagi,beliau sudah mengantarkan orang lain untuk menuju keatas, tapi tapi tapi dia sih udah foto sama saya di kamera hpnya dia, katanya buat dikasih unjuk ke istrinya kalo kata pak wiryo anaknya yang perempuan mirip sama saya.. ahahaha,,iya,anaknya yang perempuan ga tinggal sama Pak Wiryo soalnya,tinggal di sumatra sama pamannya :( jadi semoga aja kalo kesana lagi trus pak wiryo masih inget !! hhe :p, kenang-kenangan dari sana beli cd tantang merapi dan proses evakuasinya nih, harganya 80ribu pas beli :)
Bagi para pembaca sekalian,sekian dulu ya cerita pengalaman saya ke gunung merapinya,biar bisa lebih jelas lagi,coba aja kalo berkunjung ke Jogjakarta mampir kesini,karena ini bisa juga jadi tujuan wisata yang eksotis untuk dikunjungi :)